PKL Gasibu Membeludak, Pemkot Usul Ridwan Kamil Buat Terowongan

PKL Gasibu Membeludak, Pemkot Usul Ridwan Kamil Buat Terowongan

Tri Ispranoto - detikNews
Senin, 15 Okt 2018 17:58 WIB
Ilustrasi PKL di Bandung. (Foto: Mukhlis/detikcom)
Bandung - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta para PKL yang biasa berjualan pada Minggu pagi di kawasan Gasibu dan Monumen Perjuangan (Monju) Jabar untuk menertibkan diri. Saat ini pedagang di kawasan tersebut terus bertambah. Semula kesepakatan awal maksimal 4.500 pedagang kini bertambah menjadi 7.000 pedagang.

"Saya minta yang di luar kesepakatan untuk menertibkan diri sendiri tidak berjualan di situ. Saya minta inisiatif pedagang agar tetap kesepakatan awal 4.500 pedagang," uja Yana saat berbincang dengan detikcom, Senin (15/10/2018).

Apabila hal itu tidak dilakukan, Yana yang juga menjabat sebagai Kepala Satgasus PKL akan menindak tegas dan mengevaluasi toleransi berdagang pada 4.500 pedagang sebelumnya. Menurut Yana, kalau para pedagang bisa menjaga jumlah, pemerintah siap menata agar pasar kaget tersebut semakin menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya siap mencarikan sponsor untuk menyediakan tenda bagi pedagang dan membuat zonasi agar semakin diminati. "Kalau sudah kembali 4.500 kan tinggal kita cari sponsor atau CSR buat tenda lagi. Kita tata, dibuat zona-zona seperti fashion atau kuliner. Karena pasar kaget Minggu itu menjadi salah satu destinasi yang menarik buat wisatawan," tuturnya.

Membeludaknya jumlah pedagang juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di kawasan tersebut pada Minggu pagi hingga siang. Selain itu, banyaknya orang yang menyeberang dari Gasibu ke Monju menyebabkan kemacetan semakin parah.

Sehingga, menurut Yana, perlu ada solusi agar para pedagang dapat tetap berjualan dan tidak bikin macet di lingkungan milik Pemprov Jabar tersebut. "Mungkin Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bisa membuat terowongan dari Gasibu ke Monju untuk orang menyeberang sebagai solusi. Jadi orang yang baru olahraga di Gasibu bisa lewat terowongan kalau mau belanja ke Monju," ujarnya.

Pihaknya berharap kawasan Gasibu dan Monju sebagai sarana olahraga dan pasar kaget setiap hari Minggu pagi bisa semakin tertata dan membuat nyaman semua pihak. "Kalau sudah tertata, kan kita juga punya kewajiban untuk mempromosikan sebagai destinasi wisata bagi warga dan wisatawan," ujar Yana. (tro/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads