Kondisi air sumur tersebut membahayakan warga. Ketua RW 01 Tia Rustiani (43) menjelaskan sumur itu diduga tercemar cairan bahan bakar minyak (BBM) milik SPBU di Jalan Raya Pangalengan.
"Sumur ini diduga tercemar oleh BBM yang ada di salah satu SPBU, " kata Tia saat ditemui detikcom di lokasi sumur yang tercemar, Rabu (10/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Warga dirugikan karena airnya tidak dapat digunakan dan harus mengambil ke desa tetangga," ucap Tia.
Hal tersebut dibuktikan saat sampel air sumur dimasukkan ke wadah plastik. Airnya berminyak dan mengeluarkan bau menyengat seperti aroma BBM.
Salah satu warga memperagakan saat air disiramkan ke sebatang kayu. Dia menyulut korek api lalu kayunya terbakar. Selain itu, saat air dibuang ke tanah dan disulut korek, ternyata api kembali menyala.
Warga mengeluh soal air sumur yang tercemar BBM. Selama ini sumur itu dapat digunakan oleh 14 kepala keluarga yang menghuni enam rumah.
"Untuk kebutuhan air bersih warga mengambil air ke desa tetangga di Margamulya, harus jalan kaki sejauh 200 meter," ujar Susan, warga setempat.
![]() |
Para warga yang tinggal di dekat sumur waswas lantaran air bisa terbakar. Mereka khawatir air sumur tersebut mengancam keselamatan jiwa.
"Takutlah, berbahaya. Apalagi air di sumur itu dapat mengeluarkan api," kata Susan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini