Begini Cara BPBD Bandung Barat Mitigasi Sesar Lembang

Begini Cara BPBD Bandung Barat Mitigasi Sesar Lembang

Rachmadi Rasyad - detikNews
Selasa, 09 Okt 2018 22:48 WIB
Ilustrasi gempa di Indonesia. (Foto: Mindra Purnomo)
Bandung Barat - Sesar Lembang menjadi atensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB). Upaya mengurangi dampak bencana atau mitigasi sudah digulirkan berkaitan potensi gempa dahsyat di jalur Sesar Lembang.

"Sebetulnya, kita sudah banyak sosialisasi, bahkan sebelum sesar Lembang dinyatakan aktif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat Agus Rudianto saat ditemui di kantornya, Selasa (9/10/2018).


Sosialisasi dimaksud, sambung Agus, terdiri tiga kegiatan yaitu sosialisasi desa tangguh bencana, sekolah siaga bencana, dan gladi simulasi. Untuk desa tangguh bencana, menurut dia, sudah meliputi 13 desa yang letaknya di sekitar Sesar Lembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Materi disampaikan dalam sosialisasi tersebut, kata Agus, bertujuan agar masyarakat menyadari potensi bencana yang ada di sekitar mereka.

Dia menuturkan, untuk sosialisasi sekolah siaga bencana telah dilaksanakan di 94 sekolah. BPBD bekerja sama dengan Dinas Pendidikan KBB.

Agus menegaskan hal paling berbahaya dari bencana gempa ialah dampaknya berupa bangunan runtuh. "Intinya, gempa itu kan bagaimana sesegera mungkin kita ke luar dari ruangan dan mencari tempat terbuka. Gempa itu kan tidak membunuh, yang membunuh itu reruntuhan bangunannya," kata Agus.


Dia menyebut anak-anak rentan menjadi korban gempa. Gladi simulasi yang digelar siswa di sekolah, sambung Agus, biasanya diilustrasikan saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

"Jadi kita prediksikan gempa ketika berlangsung jam belajar. Ilustrasi peluit pertama itu gempa pertama masih kecil, anak-anak segera mungkin keluar ruangan dengan tas melindungi kepala," ucapnya.

"Kemudian, ada ilustrasi peluit pertama gempa langsung besar, bahkan hingga berdiri pun tidak bisa, makanya dihimbau jongkok dan masuk ke kolong meja. Kemudian, gempa diilustrasikan agak kecil, perlahan ke luar dan mencari lahan terbuka," tutur Agus menambahkan.


Selain itu, Agus mengatakan, mitigasi dengan mengedepankan aspek edukasi kepada anak-anak dapat dipraktikkan secara sederhana. Misalnya menyanyikan sebuah lagu agar anak-anak mudah mengingat pesan.

"Sosialisasi dengan hal sederhana kami membuat lagu berjudul 'Ada Gempa'. Ini tentang penyelamatan diri ketika ada bencana gempa bumi," ujar Agus.

Begini lirik lagu tersebut:

Ada gempa lindungi kepala
Ada gempa masuk kolong meja
Ada gempa jauhilah kaca
Ada gempa ke tempat terbuka

Pasca gempa tetap berhati-hati
Barangkali gempa datang kembali
Manfaatkan alat komunikasi
Tuk memantau segala situasi (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads