Sejumlah calon yang sebelumnya masuk ke 10 besar pun terdepak, diganti oleh calon hasil rombakan KPU pusat. Seperti yang dirasakan oleh Mohamad Arief yang mengikuti pencalonan anggota KPU Kota Cirebon. Sebelumnya, Arief mendapat surat pemberitahuan bahwa dirinya masuk dalam 10 besar calon anggota KPU Kota Cirebon yang akan mengikuti tahap akhir atau fit and proper test.
Beberapa hari lalu, Arief mendapat pemberitahuan anyar terkait hasil seleksi tersebut. Isinya tentang koreksi nama-nama yang akan mengikuti fit and proper test. Namun, tak ada nama Arief dalam surat pemberitahuan hasil koreksi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengaku heran dengan adanya perubahan nama-nama calon yang akan mengikuti seleksi tahap akhir. "Kenapa kok tiba-tiba hasil pengumumannya berubah. Kalau dirugikan sih tidak, tapi kita kan punya hak untuk bertanya. Sempat lama tak ada kabar, tiba-tiba berubah," ucapnya.
Dia bersama delapan teman lainnya yang namanya hilang tengah berkonsolidasi. Dari 10 nama yang sebelumnya muncul, menurut Arief, hanya dua nama yang masih tercantum dalam hasil koreksi KPU pusat.
"Teman-teman sedang konsolidasi melakukan upaya gugatan. Saya sudah layangkan surat ke KPU Jabar tentang kejelasan pengumuman hasil koreksi ini. Kita masih konsolidasi," kata Arief.
Senada dengan Arief. Sanubi, calon anggota KPU Kota Cirebon yang namanya dicoret dalam hasil koreksi KPU pusat, mengaku kaget saat mendapatkan pengumuman koreksi pencalonan anggota KPU Kota Cirebon.
"Tiba-tiba berubah. Ini tidak jelas, tidak ada kepastian. Ini terjadi di 16 kabupaten dan kota di Jawa Barat," kata Sanubi kepada detikcom via telepon.
Sanubi menegaskan pihaknya akan mengunggat hasil keputusan KPU pusat itu. "Rencananya kita mengajukan gugatan ke PTUN atau DKPP. Ini masih kita konsolidasikan dengan teman-teman di daerah lain juga," ucap Sanubi.
Tonton juga 'Zaman Now, Money Politic Tak Lagi Ampuh':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini