Catatan detikcom, kurang dari sepekan ini ada dua kasus yang menonjol akibat informasi yang belum diketahui kebenarannya tersebut. Kasus pertama soal wanita bertato yang disangka menculik anak, kedua soal wanita berpakaian merah yang digiring ramai-ramai oleh warga ke kantor kelurahan.
Menanggapi hal itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo mengimbau warga tidak mudah terprovokasi dengan unggahan yang belum terkonfirmasi. Susatyo berjanji menindak tegas warganet yang menyebarkan informasi bohong atau hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus kedua yang wanita berpakaian merah, ternyata dia orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ini dibuktikan dengan keterangan dokter spesialis yang membenarkan kalau wanita itu pasien rumah sakit," ucapnya menambahkan.
Menurut Susatyo, dampak psikologis terhadap korban yang fotonya diposting ke medsos itu sangat besar. Belum lagi pihak keluarganya yang tak terima atas tudingan sepihak.
"Kemarin, anak dari wanita berpakaian merah itu menangis di kepolisian karena foto ibu mereka tersebar di media sosial. Setelah dicek ahli kejiwaan ternyata wanita itu memang ODGJ dan menyukai anak kecil. Dia baru beberapa hari kabur dari rumah karena sakitnya itu," tuturnya.
Sekian banyak informasi yang beredar, dia menjelaskan, sumber kejadian dari wilayah lain namun diberi penjelasan seolah terjadi di Sukabumi. "Kami mengimbau agar warganet selektif memilih informasi, jangan sampai malah membuat resah. Jangan sebar hoax," kata Susatyo.
Tonton juga 'Ini Modus Pelaku Percobaan Penculikan Anak di ITC Kuningan':
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini