Humas Kebun Binatang Bandung Aan Sulhan mengatakan Donggalah lahir pada 22 Agustus 2018 lalu saat waktu subuh tiba. Ia lahir dari pasangan Sahrukh Khan dan Sila. Ia lahir normal dengan bobot 730 gram.
"Awalnya lahir dua. Hanya satu kondisinya lemah dan dimakan oleh induknya. Itu memang sifat alamiah induk memakan dari pada melihat anaknya tumbuh lemah," kata Aan, Kamis (4/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau, Mang Oded akan rutin ke sini melihat perkembangan harimaunya," ucapnya.
Aan mengatakan kondisi Donggalah yang perlu perhatian khusus membuatnya belum bisa dilihat oleh pengunjung. "Mungkin didisplaykan kalau sudah sembilan bulanan. Kalau sekarang masih dalam perawatan di nursery room," katanya.
Sementara itu Kepala Kesehatan dan Penelitian Kebun Binatang Bandung Dedi Trisasongko mengatakan selama dalam perawatan Donggalah belum diberikan daging dan hanya susu khusus.
"Sekarang setiap tiga jam diberi susu karnivora. Awal-awal kita beri 30-35 ml per tiga jam, kalau sekarang umur 44 hari diberi 100-130 ml per tiga jam. Tapi kalau sebelum tiga jam sudah meraung minta, kita kasih susunya," ujarnya.
Dedi mengatakan kondisi Donggalah saat ini masih labil sehingga disiapkan incubator untuk mengatur suhu tubuhnya. Soal bobot, Donggalah kini memiliki bobot sekitar 3,1 kg atau meningkat 56 gram per hari.
"Sekarang kan kita masih beri susu, nanti usia tiga bulan kita kombinasi dengan daging blender. Baru setelah usia enam bulan kita beri daging filet," ucapnya.
Untuk menjaga kondisinya tetap stabil, Donggalah kini dirawat oleh empat orang yang berjaga selama 24 jam. "Mereka berjaga 24 jam, gentian. Satu hari dua orang yang menjaganya," ujar Dedi. (tro/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini