Dari informasi yang duhimpun detikcom, Kamis (4/10/2018) belasan bangkai ayam itu memenuhi saluran air yang berada di Kampung Ciodeng RT 04 RW 03 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.
"Bangkai ayam itu tidak tahu berasal dari mana, jumlahnya sekitar 12 ekor. Akibatnya menimbulkan bau menyengat," kata warga sekitar Nurtiary Putri Ruskandi via oesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengetahui bangkai ayam itu telah memenuhi saluran air tersebut pagi tadi, setelah menyapu halaman rumahnya dan keluar bau tidak sedap di saluran air tersebut.
"Di depan rumah banget, ini posisinya di jalur alternatif kalo Dayeuhkolot-Baleendah banjir orang- lewatnya kesini," ungkapnya.
Menurutnya, bangkai-bangkai ayam itu diduga berasal dari sejumlah peternakan ayam, masih di daerah Baleendah. "Ada petani bilang ayam itu dari ternaknya di daerah Cileuweung Girang. Soalnya memang daerah sana ada beberapa peternakan ayam," paparnya.
Ia menjelaskan, saluran air tersebut bermuara ke aliran Sungai Citarum dan biasa digunakan oleh petani untuk mengairi sawah. Karena sedang kemarau debit air mwnyusut swhingga sampah dan bangkai ayam itu timbul ke permukaan air.
"Enggak ngalir karna airnya lagi kering. Sekarang kelihatan banget karena aliran airnya lagi kecil jadi tersendat gitu. Sebelumnya pernah terjadi, biasanya 1-2 bangkai ayam," jelasnya.
Karena menimbulkan bau, bangkai ayam tersebut didorong menggunakan bambu ke bawah jembatan agar baunya tidak terlalu bau ke pemukiman warga.
"Ini di dorong pakai bambu ke bawah jembatan biar enggak terlalu bau banget," tambahnya.
Karena bangkai ayam tersebut diduga berasal dari peternakan ayam, ia berharap pemerintah untuk tegas menindaknya.
"Ya harapannya pemerintah harus lebih tegas sama para pengusaha (peternak ayam) yang enggak bertanggungjawab karna jujur sangat mengganggu dan bisa menyebabkan sumber penyakit dari bau bangkai tersebut," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Peternakan Ayam di Geopark Gunung Sewu Jadi Polemik':
(ern/ern)











































