"Intinya tes urine ini kami lakukan kerjasama dengan dinas pendidikan mencegah narkoba masuk sekolah, pertama dengan sasaran para guru baik SD maupun SMP," jelas Kepala BNN Kabupaten Ciamis AKBP Yaya Satya.
Menurut Yaya, tes urine ini dilakukan bukan berarti para guru terindikasi sebagai penyalahguna narkoba, namun untuk memastikan para pendidik di Ciamis ini bersih dari narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaya menilai sejauh ini Kabupaten Ciamis untuk penyalahguna narkoba, terutama di kalangan pendidikan masih kondusif. Belum ditemukan kasus pendidik di Ciamis yang terjerat kasus narkoba.
Foto: Dadang Hermansyah |
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis Wawan S Arifien mengatakan tes urine dan sosialisasi bahaya penyalahguna narkoba ini supaya para guru paham akan bahaya narkoba, kemudian dilanjutkan kepada para siswa.
"Tidak hanya bahaya narkoba juga kaitannya dengan miras oplosan, karena diketahui di Ciamis ini beberapa waktu lalu ada anak usia sekolah yang mencoba-coba miras oplosan sampai meninggal dunia. Ini sebagai langkah antisipasi, kerjasama dengan Polres Ciamis dan BNN Ciamis," pungkasnya.
Tonton juga 'BNN Ungkap 2 Kasus Jaringan Narkoba Dalam Lapas':
(ern/ern)












































Foto: Dadang Hermansyah