"Kita sudah kirim tim untuk membantu korban dan menghimpun apa saja yang diperlukan di sana," ujar Yusuf di Balai Kota Bandung, Senin (1/10/2018).
Salah satu yang dibutuhkan saat ini ialah bantuan berupa makanan dan kesehatan. "Insyaallah 1.300 paket super kurban akan kita salurkan ke wilayah terdampak," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Relawan dikirim dari delapan provinsi yaitu Jabar, Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sumatera Barat," kata Murni.
Relawan yang kini telah berada di lokasi terdiri dari 13 orang tim evakuasi dan lima orang tim medis. Selain itu pihaknya juga telah mengirim dua unit ambulans, satu mobil klinik, bantuan logistik hingga pengiriman 100.000 kornet Superqurban dan siaga pangan.
"Fokus bantuan kita di masa tanggap darurat ini adalah evakuasi, rapid assessment, layanan medis, bantuan logistik, layanan dapur umum dan layanan kebersihan," katanya.
Untuk penanganan bencana mulai dari masa tanggap darurat hingga masa recovery dan rehabilitasi, Rumah Zakat membuat empat gelombang tahapan aksi penanganan bencana di Sulawesi Tengah yang disesuaikan dengan kondisi dan fase bencana di lapangan.
Gelombang pertama, Rumah Zakat mengirimkan relawan untuk membantu evakuasi, assessment, pelayanan medis, penyaluran logistik dan layanan dapur umum. Selain itu dikirim juga ambulans dan mobil klinik.
Pada gelombang kedua, penanganan bencana ditambah dengan penyediaan pos pengungsian, masjid darurat, toilet komunal dan layanan psikososial.
Sementara pada gelombang ketiga yang bertepatan dengan masa recovery, pihaknya akan mulai mendirikan hunian sementara, penyiapan sekolah darurat dan penyediaan layanan kesehatan. Terakhir, gelombang empat atau masa rehabilitasi, pihaknya masih terus menyediakan hunian sementara dan sekolah darurat, sekaligus mulai melakukan pendampingan ekonomi untuk warga terdampak.
"Ke depannya, kita berencana akan mendirikan desa berdaya dengan program-program pemberdayaan yang terintegrasi di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan agar warga terdampak dapat kembali pada kehidupannya seperti sebelum terjadi bencana," kata Murni. (tro/bbn)