Kedunya ditemukan pada Sabtu (29/9/2018) sekitar pukul 08.00 WIB setelah dikabarkan hilang semalaman.
"Informasi saya peroleh tidak lama setelah kejadian kemarin, keduanya dikabarkan hilang setelah ombak setinggi 3 meter datang menerjang stand pameran di lokasi tempat mereka berada sekitar pukul 17.00 WIB waktu Palu," kata Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa, Ayep Zaki kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Nurmansyah dan Qurun, terdapat 4 orang lainnya asal Sukabumi yang berada di lokasi saat tsunami menerjang. Namun 4 orang tersebut berhasil berenang dan menyelamatkan diri hingga ke lokasi aman.
"Saat air datang yang empat orang berenang ke arah yang berbeda dengan yang dua orang tadi. Info yang saya peroleh Nurmansyah berusaha menyelamatkan Qurun begitu air datang, dia membawa anak itu ke lokasi yang aman kalau untuk berapa jauhnya dari lokasi awal saya belum tahu lengkapnya karena komunikasi memang susah untuk dilakukan," jelas Zaki.
"Saat ditemukan kondisinya terluka," menambahkan
Warga Sukabumi diketahui berada di Palu sebagai utusan dari FKDB untuk mengikuti kegiatan pameran UMKM se-Sulteng festival Palu Nomani yang diadakan di Pantai Palu. Salah seorang anggota FKDB asal Sukabumi bernama Rudhian Aripin memiliki perusahaan tempe di kota tersebut.
Simak Juga 'Mengenal Sesar Palu Koro, Pemicu Gempa dan Tsunami di Sulteng':
(sya/mud)