"Akan diikuti oleh ribuan peserta dari beberapa kecamatan, yang sudah konfirmasi ada 20 kecamatan dikalikan rata-rata 100 orang yang akan datang besok," kata koordinator aksi Kris Dwi Purnomo di Mapolres Sukabumi Kota, Selasa (18/9/2018).
Kris menjelaskan saat ini guru honorer di 13 kecamatan masih melakukan mogok mengajar, sejak Senin (17/9/2018). Berbagai kebijakan pemerintah yang ada saat ini ditegaskan Kris belum berpihak kepada nasib guru honorer yang ada di Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ribuan Guru Honorer Geruduk Pemda Garut |
Tuntutan yang akan disuarakan oleh guru honorer tersebut antara lain pencabutan Permenpan No, 36 Tahun 2018 karena dinilai diskriminatif dan cacat hukum. Kemudian mereka juga menilai kedudukan Permenpan tidak boleh tinggi dari Peraturan Pemerintah dan UU ASN.
"Kami juga meminta agar perekrutan CPNS tahun 2018 dibatalkan dan meminta pemerintah untuk menerbitkan sandaran hukum yang jelas berupa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang -undang (Perppu) sesuai kebutuhan, untuk meningkatkan status honorer menjadi CPNS, berdasarkan masa kerja paling lama secara bertahap sesuai kebutuhan," jelasnya.
Aksi besok rencananya akan dimulai dengan iring- iringan guru honorer menuju Gedung Negara Pendopo Kabupaten Sukabumi di wilayah Kota Sukabumi. Namun aksi itu batal dilakukan karena pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan menyebut gedung tersebut tidak lagi menjadi rumah bupati.
"Ada penegasan dari Disdik dan Kasat kalau ada surat edaran gedung itu bukan lagi rumah bupati, kita belum melihat edaran itu tapi kita setuju untuk mengalihkan lokasinya. Lokasi kita pindah ke gelanggang Cisaat," tandas dia. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini