Guru Honorer Mogok, Kepsek Liburkan Sekolah Terancam Dicopot

Garut - Guru honorer di Kabupaten Garut mogok ngajar, Senin (17/8/2018). Akibatnya sejumlah sekolah libur. Bupati Rudy Gunawan berang mendengar kabar itu. Ia mengancam akan mencopot jabatan kepala sekolahnya.

"Saya akan datang ke sekolah yang diliburkan. Itu enggak bener," ujar Rudy kepada wartawan di kantornya, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Senin (17/09/2018).

Ada sejumlah sekolah yang meliburkan aktivitas belajar mengajar anak didiknya hari ini. Di antaranya sejumlah sekolah dasar (SD) negeri di kawawasan Tarogong Kidul, Malangbong dan Karangpawitan.

Baca juga: Guru Honorer Mogok Ngajar, Sejumlah Sekolah di Garut Libur

Rudy menyayangkan aksi tersebut. Ia mengancam akan mencopot kepala sekolah yang Selasa (18/09) besok masih meliburkan kegiatan belajar mengajar anak didiknya.

"Saya akan ambil tindakan. Kepala sekolahnya saya ganti yang meliburkan sekolah," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah sekolah di Garut libur hari ini. Hal tersebut terjadi lantaran para guru honorer mogok ngajar.

Para guru honorer marah lantaran disebut sebagai guru ilegal oleh Plt Kadisdik Garut Djatjat Darajat. Djatjat disebut-sebut melontarkan pernyataan itu saat tengah melakukan temu pendapat bersama guru honorer di ruangan Komisi A DPRD Garut, Rabu (12/09/2018).

Rudy mengatakan, hal tersebut merupakan suatu kesalahpahaman. Pihaknya selalu menghargai kerja para guru honorer dengan memberikan upah yang dialokasikan dari APBD.

"Tidak mengatakan ilegal. Guru honorer itu diakui, dikasih honor Rp 200 ribu dari APBD," katanya.




Tonton juga 'Belasan Siswa Jadi Korban Pelecehan Guru Honorer di Pasar Rebo':

[Gambas:Video 20detik]

(ern/mud)