Alat Berat Keruk Sedimentasi di Sungai Citarum

Alat Berat Keruk Sedimentasi di Sungai Citarum

Wisma Putra - detikNews
Sabtu, 15 Sep 2018 14:23 WIB
Pengerukan sedimentasi di Sungai Citarum. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Alat berat diterjunkan untuk mengeruk sedimentasi di Sungai Citarum dikeruk. Pengerukan dilaksanakan personel Satgas Citarum Harum Sektor 6.

Pantauan detikcom, Sabtu (15/9/2018) siang, tiga unit kendaraan alat berat mengeruk sedimentasi di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sedimen di sungai tersebut mencapai 4,5 meter. Tanah yang dikeruk langsung diangkut truk.

Dansektor 6 Kolonel Inf Yudi Zanibar mengatakan pengerukan itu dilakukan atas instruksi Kemenko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan saat kunjungan ke Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengerukan ini dilakukan hasil evaluasi Menko Maritim sebulan yang lalu, bahwa masukan dalam rapat harus dilakukan pengerukan sedimentasi pada saat musim kemarau, karena itu berdampak langsung kepada masyarakat," katanya saat ditemui di aliran Sungai Citarum.

Pengerukan sedimentasi di Sungai Citarum. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Yudi mengungkapkan pengerukan itu berlangsung hampir selama tiga pekan sejak 28 Agustus 2018. Alat yang diturunkan merupakan bantuan dari BBWS Ciliwung Cisadane (Cilicis) dan PJT II Jatiluhur.

"Kami sudah mengangkut 32 ribu meter kubik sedimentasi di aliran Sungai Citarum. Diangkut menggunakan delapan tronton dan 20 dump truk," ucapnya.

Menurut dia, sebelum dilakukan pengerukan, tinggi sedimentasi di aliran Citarum yang berada di sektor 6 mencapai 4,5 meter. Sedangkan untuk jumlah keseluruhan sedimentasi yang ada di titik tersebut mencapai 200 ribu meter kubik.

"Dari hitungan konsultan mengatakan kurang lebih 200 ribu meter kubik sedimentasinya. Dari dalam ke atas sekitar 4,5 meter," tuturnya.

Yudi menambahkan wilayah Bojongsoang dan sekitarnya merupakan daerah langganan banjir. "Ini daerah banjir. Syukur-syukur dengan pengerukan ini, banjir bisa berkurang, yang tadinya sedada orang dewasa menjadi seperut. Alhamdulillah bila tidak terjadi lagi banjir karena sedimentasinya sudah diangkat," ujar Yudi.

Salah satu warga sekitar, Deden Kurniawan (45) mengatakan, sedimentasi Citarum setiap tahunnya terus terjadi. Meski kerap dikeruk, sedimentasi terjadi lagi karena tanahnya tidak diangkut.

"Kalau sebelumnya tanahnya itu dikeruk, tapi bergunduk di pinggir sungai. Kalau banjir ke bawa lagi. Sekarang tanahnya diangkut, semoga bisa menjadi solusi dan banjir tidak kembali terjadi, minimalnya kalau terjadi tidak terlalu besar karena sedimentasinya sudah dikeruk," tutur Deden.




Tonton juga 'Jokowi: Revitalisasi Hulu Sungai Citarum Ditargetkan Selesai 7 Tahun':

[Gambas:Video 20detik]

(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads