Aksi ratusan tenaga honorer ini digelar di depan pendopo, Alun-alun Ciamis Kamis (13/9/2018) siang. Mereka tanda tangan dan membubuhkan cap darah pada kain putih yang membentang sepanjang 100 meter.
Darah yang ditempelkan pada kain berasal dari tangan mereka, dengan cara menusukkan jarum pada salah satu jari tangan mereka. Setelah keluar darah langsung dicap ke kain yang sudah disediakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan honorer K2 menolak CPNS umum karena adanya penyekat batas usia dalam persyaratan maksimal 35 tahun. Sementara honorer K2 umumnya berusia 35 tahun ke atas.
"Dari total K2 di Ciamis sebanyak 1.136 orang, yang bisa ikut tes CPNS hanya 72 orang, belum lagi ada persyaratan penyekat pendidikan," jelas Ani yang menjadi tenaga honorer di Kelurahan Ciamis.
![]() |
Dengan adanya persyaratan itu, Honorer K2 Ciamis menolak adanya tes CPNS umum. Selain itu, mereka meminta Presiden RI Joko Widodo bisa mengakomodir para honorer K2 untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
"Di sini kami sudah mengabdi belasan sampai puluhan tahun tetapi tidak dihargai, merasa disia-siakan. Sampai kapan kami harus terus berjuang," ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Sementara, Yuyun Kusmiati, salah seorang guru honorer di salah satu SD di Kecamatan Rancah menyatakan tes CPNS yang akan digelar oleh pemerintah pusat juga seharusnya bisa menerima honorer K2 meski usianya lebih dari 35 tahun.
"Harapannya kami hanya ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil," kata Yuyun yang sudah 18 tahun mengabdi. (ern/ern)