Polisi bergerak ke lokasi melakukan evakuasi bus yang berpenumpang yang berjumlah 19 orang tersebut. Pantauan detikcom, lokasi tempat kejadian memang memiliki tanjakan/turunan curam dan berkelok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai dari kendaraan pribadi, bak terbuka sampai kendaraan umum sering kecelakaan di sini. Tapi memang korban jiwa nyaris tidak ada, baru sekarang ada korban meminggal karena melibatkan kendaraan besar," kata Hermawan, warga di lokasi.
Bus Lemhanas yang terjun terlihat penyok di seluruh bagian tubuhnya, sejumlah kaca kendaraan pecah. Saat kejadian ada 19 orang penumpang berikut supir dan kondektur yang menjadi korban.
Saat jatuh diduga badan bus tertahan pepohonan yang ada di dalam jurang sehingga tidak terlalu parah saat terhempas ke tanah.
Di bagian depan bus tepat di atas nomer dinas, terdapat tulisan berukuran kecil "Wasantara". Polisi menyebut satu orang meninggal dunia, 18 lainnya luka-luka seluruh korban selamat masih dalam penanganan medis di RSUD Palabuhanratu.
Informasi yang diterima detikcom, rombongan sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Palabuhanratu, penumpang adalah guru di satu sekolah dasar di Jakarta Barat.
"Korban mayoritas berprofesi sebagai guru, sedang dalam perjalanan ke Palabuhanratu," ungkap petugas yang enggan namanya ditulis.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut kecelakaan lalu lintas tersebut bermula ketika Kendaraan Bus Dinas Lemhanas Nomer dinas 1010-00 yang dikemudikan oleh Usup Supriadi dengan membawa 19 penumpang melaju dari arah Cikidang menuju Palabuhanratu. Sesampainya di lokasi kejadian, saat melintasi jalan menurun supir yang diduga tidak menguasai jalur lintasan oleng.
"Diduga supir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya dikarenakan kurangnya menguasai situasi medan jalan sehingga (Out of control) ke kiri jalan dan terperosok ke dasar jurang dengan ketinggian 100 Meter," ungkap Nasriadi. (sya/ern)











































