Kiprahnya dalam menjaga lingkungan terutama dalam hal sampah sudah ia lakukan sejak menjadi anggota TNI. Menurutnya sebagai anggota TNI di Infanteri hidupnya menyatu dengan alam. Ia tidak ingin lingkungan rusak, kotor dengan sampah .
"Motivasi saya bagaimana caranya supaya hutan dan gunung tidak gundul, lingkungan bersih dari sampah. Maka saya dedikasikan hidup saya untuk mengatasi masalah sampah, terutama di Ciamis," ujar Ujang Solihin yang baru pensiun dari TNI 2012 lalu, saat ditemui di Cimaragas Senin (3/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya, pada tahun 2010 juga alhamdulillah saya dapat penghargaan Kalpataru dari Presiden RI sebagai perintis lingkungan. Di tahun yang sama juga saya mendapat gelar Jenderal sampah dari Kementerian lingkungan hidup," jelas Ujang.
![]() |
Kiprah Ujang dalam mengatasi permasalan sampah terus ia lakukan sampai saat ini. Sang Jenderal mengaku memiliki beberapa kelompok binaan dari ibu rumah tangga di beberapa daerah seperti Ciamis dan Banjar. Dalam memberikan pembinaan pengelolaan sampah yang baik, serta dari sampah itu bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Minimal bisa memilah sampah organik dan anorganik, diolah dengan berbagai cara sehingga bisa menghasilkan dan lingkungan tetap terjaga," tutur Ujang.
Pada tahun 2017 lalu, Ujang juga mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan anugrah inovasi teknologi tepat guna. Ia berhak mendapat hadiah sebesar Rp 50 juta.
"Jadi masyarakat tidak usah khawatir, ternyata dalam mengolah sampah itu ada hasilnya. Bisa menjadi motivasi untuk terus berinovasi untuk terus mengembangkan pengolahan sampah," kata mantan anggota TNI AD yang sempat bertugas di Korem 062 Tarumanagara.
Tidak lelahnya dalam berinovasi, kini Ujang Briket julukan lainnya, tengah membangun mesin pendayaguna sampah yang ia bangun dengan biaya sendiri dan bantuan dari Ketua DPRD Ciamis Nanang Permana.
Mesin pendayaguna sampah itu nantinya bisa mengolah sampah organik dan anorganik secara bersamaan. Cara kerja mesin ini dengan memanaskan sampah dalam wadah tabung, lalu kemudian akan menjadi asap, masuk ke destilasi dan menjadi cairan yang memiliki banyak manfaat. Seperti untuk pupuk dan mengusir hama sehingga bisa membantu bisang pertanian. Juga mengandung minyak bakar untuk bahan bakar alternatif.
"Dengan mesin ini akan mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, juga hasilnya berupa air asap yang bermanfaat untuk pertanian," jelas Ujang. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini