Yudhi mendapat telepon dari saudaranya di Garut pada Kamis siang (30/8/2018) pukul 10.00 WIB, bahwa Shanda menjadi korban begal dan dirawat di RS Borromeus.
"Kemarin saya ikut hadiri acara deklarasi transportasi di alun-alun Banjar, pas sampai kantor ada telepon dari sodara di garut ngabari anak saya dirawat, awalnya saya tidak percaya, saya cek langsung ke Bandung," ujar Yudhi di rumah duka Jumat (31/8/2018).
Yudhi memutuskan untuk berangkat ke bandung pada pukul 11.00 WIB. Karena jalanan macet ia baru tiba di Bandung pukul 16.00 WIB.
"Ternyata benar anak saya dirawat, tindakan ct scan saat itu sudah dilakukan, anak saya mengalami luka di kepala," jelasnya.
Ia menceritakan sebelum dia mengetahui kabar anaknya, Kamis dini hari pukul 02.00 WIB, tiba-tiba foto keluarga yang berada di atas lemari terjatuh.
"Kalau firasat tidak ada, hanya saja saat mau ke kamar mandi tau-tau foto itu terjatuh. Lalu saya betulin lagi ke tempat semula," ujar Yudhi.
"Waktu itu tidak berlikir apa-apa mungkin hanya jatuh tertiup angin saja," tambahnya..
Menurut Yudhi, Shanda meninggalkan suami dan anaknya yang baru berusia sekitar 1 tahun. Shanda menikah sekitar 2 tahun lalu.
Sandha meninggal dunia di RS Borromeus Bandung, Jumat (31/8/2018), sekitar pukul 00.00 WIB. Dia tak sadarkan diri setelah terjatuh akibat aksi begal di kawasan Cikapayang, Bandung pada Kamis (30/8) subuh. Ia dimakamkan di kampung halamannya, Kota Banjar, Jawa Barat. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini