Shanda mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung. Dia angkatan 2013.
"Almarhumah jurusan Produksi Garmen. Sudah tingkat akhir. Harusnya lulus tahun kemarin, tapi karena ada mata kuliah yang tertinggal, jadi tahun ini lulusnya," ucap Ikhsan Permana Ketua Jurusan Produksi Garmen STTT saat ditemui di kampus STTT Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Yang berangkutan sudah masuk tugas akhir sambil kuliah. Semester ini harusnya selesai," katanya.
Namun nasib berkata lain. Shanda mengembuskan nafas terakhir setelah kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Borromeus. Nyawa Shanda tak tertolong. Dini hari tadi sekitar pukul 00.00 WIB, mahasiswi asal Kota Banjar itu mengembuskan napas terakhir.
Civitas akademika STTT Bandung berduka atas meninggalnya Shanda. "Tentu kami pihak kampus turut berduka cita yang mendalam. Almarhumah di kampus dikenal aktif. Rencananya besok kami akan ke Banjar menjenguk sekalian ketemu orang tuanya," ucap Giarto selaku Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama STTT Bandung.
Atas kejadian ini, pihaknya berpesan kepada instansi-instansi terkait untuk lebih meningkatkan keamanan di Kota Bandung. Sehingga, kasus serupa tak kembali terulang.
"Kami mengharapkan ke Pemkot Bandung supaya keamanan di Bandung itu lebih ditingkatkan malam hari. Pengendara motor kan banyak. Aktivitas mahasiswa juga tidak hanya pagi sampai sore. Bisa sampai malam bagi mereka yang sedang dikejar tugas. Kami harapkan dengan kejadian ini bisa meningkatkan keamanan," tutur Giarto.
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini