Spanduk tersebut bertuliskan 'Kami Warga Karawang Menolak Segala Bentuk Deklarasi yang Dapat Memecah Belah Bangsa'. Tulisan tersebut dicetak mencolok dengan warna merah, begitu pula dengan tulisan 'Wilujeng Tepang Taun, Kota Karawang Pangkal Perjuangan Nu Ka-385 tahun 2018'.
Berdasarkan pengamatan detikcom, Rabu (29/8/2018), spanduk itu terpasang di beberapa titik di Karawang. Di jalur utama Jalan Ahmad Yani, ada enam spanduk mulai dari persimpangan Jalan Tuparev hingga depan kantor Pemda Karawang.
Sejumlah warga Karawang mengapresiasi isi spanduk tersebut. Ficky S Yudanagara misalnya, pemuda 26 tahun itu mengapresiasi isi spanduk tersebut. Menurut dia, deklarasi semacam itu tidak berfaedah untuk masyarakat.
"Menurut saya tidak ada faedahnya, karena di medsos saja, kedua kubu suka berdebat. Apalagi ada deklarasi di satu tempat. Ini dikhawatirkan memecah belah masyarakat. Karena kita sudah bosan dipertontonkan hal semacam itu. Jangan sampai lah Karawang seperti di daerah lain," tutur Ficky di Jalan Ahmad Yani, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah dengar soal deklarasi itu. Informasinya peserta bakal ada ribuan orang. Menurut saya deklarasi itu mengganggu lalu lintas karena bisa macet parah. Belum lagi bentrokan. Menurut saya sih tidak usah," kata Wardoyo.
Sebelumnya, berbagai rencana aksi deklarasi jelang Pilpres 2019 mulai bermunculan di Karawang. Rencananya dua deklarasi dari kelompok #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi dilangsungkan di Lapangan Karangpawitan, dalam waktu berbarengan, Minggu (2/9/2018) mendatang.
Kedua kelompok sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polres Karawang. Berdasarkan surat pemberitahuan dari kedua deklarasi tersebut. Masing-masing kubu bakal mengerahkan ribuan massa di Lapangan Karangpawitan. Kubu #2019TetapJokowi memberitahukan akan mengerahkan 5 ribu orang pada Minggu (2/9/2018) nanti. Adapun kubu #2019GantiPresiden rencananya mengerahkan 3 ribu orang. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini