Berbekal peralatan seperti cangkul, pemotong rumput dan perkakas lainnya, warga bergotong royong memotong dan membersihkan rumput yang menyelimuti halaman masjid. Targetnya, meski bangunan belum selesai, minimal masjid ini dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah.
Pasalnya, sejak masjid lama dibongkar dan dibangun baru, berbagai aktivitatas ibadah dan keagamaan yang biasa dilakukan menjadi terhambat. Padahal masjid ini biasa digunakan oleh warga beberapa dusun di Desa Panjalu. Keterbatasan dana menjadi salah satu faktor mangkraknya pembangunan masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Panjalu ini menjadi tujuan para wisatawan dari berbagai daerah. Itu yang menjadi motivasi kami untuk melakukan aksi ini," kata Aan.
Diharapkan dengan aksi ini dapat mengetuk para agnia, terutama warga Panjalu yang berada di luar daerah untuk ikut membantu menyelesaikan pembangunan masjid yang baru mencapai sekitar 40 persen ini, sejak Januari 2012 dibangun.
"Setelah bersih, kami akan mencoba solat berjemaah zuhur. Meski keadaan belum selesai, setidaknya dapat dimanfaatkan dan menjadi momen untuk kembali memakmurkan masjid," ujar Aan.
Guna mengumpulkan dana pembangunan masjid, warga berencana membuat dan menjual kaus soal peduli masjid. Keuntungan jual kaus itu akan disumbangkan ke masjid.
![]() |
"Memang kendalanya dari anggaran. Sejak pembangunan diserahkan ke DKM pada tahun 2016 memang dari pemerintah belum ada bantuan. Umumnya dari warga dan donatur," tutur Aleh.
Salah seorang warga, Tisna, tergerak untuk ikut menyelamatkan Masjid Agung Panjalu karena kecintaannya kepada kampung halamannya.
"Memang saya sering di luar kota. Sebulan sekali pulang. Prihatin melihat masjid belum selesai-selesai. Jadi kami tergerak dan perlu ada satu langkah untuk menyelesaikannya," ucap Tisna.
Tonton juga video: 'Momen Jemaah Salat Masjid Agung Bangli Bubar Saat Gempa'
(bbn/bbn)