"Saya sudah mendapat mandat, baik dari DPD maupun DPP wajib mendapat nomor urutan satu di Daerah Pemilihan (Dapil) 1. Namun dalam DCS yang saya terima pada Senin (13/8/2018) kemarin nama saya tidak ada," kata pria yang menjabat sebagai Sekretaris Partai Hanura Sukabumi itu melalui sambungan telepon dengan detikcom, Selasa (14/8/2018).
Hamzah mengaku sebelumnya sudah mengetahui namanya tercatat di nomor urutan satu melalui konfirmasi yang dia dapat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi. Namun, ketika menerima daftar DCS, namanya mendadak hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diminta uang oleh oknum ketua DPC besarnya antara 5 sampai 10 juta. Namun saya tidak memberikan uang itu, tidak lama setelah itu nama saya hilang dari DCS," ungkap dia.
"Saya enggak asal menduga, ada Bacaleg yang juga gagal masuk DCS hanya karena tidak bisa memberikan uang yang diminta oleh oknum tersebut. Hari ini juga saya akan ke DPP untuk mengadukan ulah oknum tersebut" menambahkan.
Selain mengadu ke DPP Hamzah juga berencana untuk menggugat soal ini ke ranah hukum. "Saya akan gugat melalui Pengadilan Negeri (PN) dan mahkamah partai," ungkap Hamzah.
Tonton juga video 'KPU: Konflik Internal Hanura Rugikan Kami!'
(sya/mud)











































