Sepenggal sejarah warga di Dusun Cirikip Desa Cinyasag, Kecamatan Panawangan membantu pasukan siliwangi menyembunyikan Panji Siliwangi (bendera) di atas pohon kelapa setinggi 10 meter.
Mengenang perjuangan itu, pada tahun 1975 didirikan monumen Panji Siliwangi di Dusun Cirikip oleh Pangdam IV Siliwangi Mayor Jendral TNI Himawan Soetanto. Di sekitar monumen itu juga terdapat tunggul pohon kelapa, yang sebelumnya digunakan untuk menyembunyikan panji siliwangi dari Belanda dan DI/TII tahun 1949.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jawa Tengah, setelah melakukan perjuangan penumpasan pemberontakan PKI, lalu Panglima Besar Sudirman melalui perintah siasat nomor 1 (9/11/1948), pasukan siliwangi diperintahkan untuk kembali ke Jawa Barat.
Pasukan Siliwangi menempuh perjalanan darat dengan berjalan kaki selama 40 hari, hingga masuk wilayah Rancah. Pada 2 Januari 1949, pengamanan dan pengawalan Panji Siliwangi, saat itu disebut 'Vaandel Siliwangi' yang diserahkan oleh Kopral Somantri, anggota rombongan Staf Divisi Siliwangi, kepada Letnan Satu Mung Parahadimulyo, Komandan Kompi IV Batalyon Nasuhi, Brigade Samsu, Divisi Siliwangi.
Panji tersebut sempat terancam karena serangan pesawat Belanda di wilayah tenggara Gunung Syawal, dan serangan di Antralina. Panji Siliwangi itu sempat dipegang oleh gerombolan DI/TII yang menawan tentara Siliwangi, dan bahkan kemudian dilemparkan ke tanah.
Karena panji siliwangi itu khawatir direbut kembali, lalu Letnan Satu Mung Parahadimulyo menitipkan penji siliwangi itu kepada Sunahwi. Mengingat wilayah itu bersih dari pengaruh politik luar, dan para pemudanya bersatu mendukung perjuangan RI.
Letnan Mung Prabadimulyo mengenal baik lurah Sunahwi yang juga penyadap nira. Apalagi di Cirikip ini juga sering digunakan para pejuang untuk bersembunyi. Bahkan warga setempat membantu perjuangan.
![]() |
Menurut Ilyas, Sunahwi memasukkan ransel yang berisi Panji Siliwangi ke dalam besek yang selalu dibawa-bawa. Namun ia merasa tidak aman, apalagi sempat terjadi penyisiran oleh pasukan baret hijau Belanda.
Khawatir berhasil ditemukan, lalu Sunahwi membuka ransel berisi Panji Siliwangi itu dan berinisiatif menyembunyikannya di dalam bumbung bambu, tempat menyadap nira. Bumbung itu lalu disimpan di atas pohon kelapa setinggi 10 meter.
"Disimpan selama tiga bulan, Panji Siliwangi kemudian ada yang jemput kembali oleh seorang utusan Letnan Kosasih dari pasukan Siliwangi. Panji tersebut kemudian disampaikan kepada Panglima Siliwangi, dan sekarang menjadi salah satu bagian dari Museum TNI," kata Ilyas saat ditemui di kediamannya Senin (13/8/2018).
Atas jasanya itu, Sunahwi mendapat penghargaan dari negara. Ilyas menjelaskan Panji Siliwangi itu harus disembunyikan karena khawatir direbut Belanda atau DI/TII. Bila terjadi, dikhawatirkan kekuasaan akan jatuh ke tangan musuh.
"Dulu setiap tahun di sini ada napak tilas, tapi sudah beberapa tahun ini tidak ada. Kalau di sekitar monumen sekarang suka digunakan untuk kegiatan anak sekolah, seperti pramuka," ujar Ilyas (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini