Agus biasanya berjualan bakso cuanki keliling di kawasan Tarogong Kaler. Agus merupakan warga Kecamatan Singajaya yang sengaja merantau ke perkotaan Garut untuk menyambung hidup.
"Asli orang Singajaya. Di sini ngontrak," kata Agus saat berbincang dengan detikcom di Perum Bumi Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Senin (13/08/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertemu dengannya tentu terasa aneh dan iba. Tubuh mungil dengan tinggi badan sekitar 1.45 meter menopang tanggungan di pundaknya. Pentungan kecil yang juga ia bawa menjadi ciri khas Agus kala berdagang.
![]() |
"Jualan baru mulai tahun ini. Pas baru lulus SMP," jelas dia.
Seporsi bakso cuanki racikan Agus dihargai Rp 5 ribu sampai 10 ribu, tergantung banyaknya bakso dan cuanki yang dibeli. Setiap hari, tangan kecilnya mampu mengolah 80 porsi bakso cuanki untuk disajikan ke pembeli.
Dari hasil jualannya, ternyata Agus tak mendapat untung yang besar. "Kalau laku Rp 80 ribu ya sekitar Rp 400 ribuan. Saya kebagian cuman 100 ribu rupiah karena harus setor ke yang punya dagangan," ujar Agus. (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini