detikcom menelusuri soal kabar peredaran air zamzam palsu itu dengan mendatangi mal Pasar Baru di Jalan Otto Iskandardinata,Kota Bandung, Rabu (8/8/2018) sore. Di tempat tersebut terdapat sejumlah toko yang menjual aneka oleh-oleh haji serta perlengkapan haji.
Sekitar empat toko di lantai satu pasar tersebut didatangi. Dari keempatnya, tidak ditemukan air zamzam berbentuk kemasan botol air mineral 330 mililiter bermerek Al Lattul Water. Mereka rata-rata menjual air zamzam dengan merek Madina yang dijual dengan bentuk galon ukuran kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya enggak pernah jual yang merek itu. Saya dari dulu jualnya yang merek Madina. Pernah dengar sih yang merek itu, cuma saya sudah tahu kalau yang kayak gitu mah palsu. Kan udah banyak juga yang palsu-palsu gitu," ucap Ade saat berbincang dengan detikcom.
![]() |
"Saya mah cari yang berkah saja," kata Ade.
Dia menjelaskan air zamzam diduga palsu apabila dikirim dari distributor dengan dikemas menggunakan jeriken. Apalagi, tidak ada cap khusus dari KBIH di kemasan air zamzam tersebut.
"Kalau zamzam yang asli dia biasanya kemasannya galon bukan jeriken. Terus pakai dus dan ada cap dari KBIH," kata Ade.
Penjual lainnya, Aris Munandar (28), mengaku tak mengetahui adanya air zamzam bermerek Al Lattul Water. Meski begitu, Aris mengakui tokonya memang pernah menjual air zamzam yang didistribusikan dalam bentuk jeriken seperti yang dijelaskan Ade.
"Dulu banget itu memang pernah. Tapi sekarang udah enggak berani, banyak razia karena enggak boleh. Bolehnya ya yang pakai galon," ujar Aris.
Pelarangan jualan tersebut, kata Aris, lantaran air zamzam yang didistribusikan dengan kemasan jeriken banyak yang palsu. Dari sisi harga, sambungnya, memang air zamzam yang didistribusikan lewat galon dan jeriken perbedaan harganya cukup mencolok.
"Kalau yang galon dijual 550 ribu (rupiah) per lima liter. Kalau yang jeriken 250 ribu (rupiah) per jeriken," ucap Aris. (dir/bbn)