Salah satu fokus utama Oded dalam masa kepemimpinannya adalah soal sampah. Bahkan secara khusus ia akan membuat gerakan Bandung Bersih yang akan membersihkan sampah dari mulai hulu hingga hilir.
"Kenapa sampah? Ini adalah persoalan klasik dan besar yang selalu dihadapi kota besar, seperti halnya Kota Bandung. Kalau tidak segera diselesaikan ini bisa jadi bom waktu," ujar Oded pada detikcom di Balai Kota Bandung, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oded mengatakan pemilihan sampah sebagai isu utama pembangunan adalah bagian dari thaharah atau bersuci. Diharapkan langkah menyucikan diri itu bisa menjadi rutinitas warga dalam bersama membangun Kota Bandung lebih baik.
"Kita mulai dari bebersih dulu di lingkungan sekitar. Karena dimulai dari lingkungan yang bersih maka kita bangun Kota Bandung dengan kolaborasi," ujarnya.
Dalam penerapannya Oded akan mengajak semua warga untuk memulai membuat bank sampah. Sebab selama ini keberadaan bank sampah dinilai efektif untuk mengurangi sampah dan sudah banyak dilakukan di RW-RW se-Kota Bandung.
"Kalau setiap RW masif melakukan bank sampah maka hampir 30 persen sampah di hulu akan terselesaikan," katanya.
Selain itu pemerintah akan menyediakan biodigester yang mampu mengurangi hingga 50 persen sampah organik warga. Nantinya secara bertahap biodigester akan akan di setiap RW sehingga tersisa 20 persen sampah yang dibuang ke TPA.
"Kalau semua sudah berjalan maka ongkos angkut sampah dari hulu bisa diefisienkan. Hitungannya kita bisa hemat sekitar Rp 100 miliar," ucapnya.
Untuk membantu pemerintah, Oded memastikan telah mengajak berbagai elemen dan komunitas untuk turut berkolaborasi. "Saya ingin memulai semuanya dengan bersuci dan mulai mengubah perilaku warga agar mulai terbiasa hidup bersih," ujar Oded. (tro/ern)











































