Sawah-sawah itu terletak di Kampung Cianten, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi. Asep Suharja (38), salah satu petani, mengaku kesulitan mendapat air sejak dua bulan terakhir.
"Sudah sekitar dua bulan susah air. Kalau tidak hujan, kayaknya mati tanaman saya," ungkap Asep kepada detikcom di sawah miliknya, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya ada air irigasi, cuma kan yang pakainya banyak. Apalagi sawah saya letaknya paling ujung," kata Asep.
Menurut dia, dalam dua minggu ke depan tak turun hujan, sawahnya dipastikan gagal panen. Sebab, Asep menjelaskan, saat ini kondisi tanah di sawahnya sudah retak-retak.
"Saya mah pasrah aja sambil mikirin gimana ini cara kasih air buat sawah saya," ujar Asep.
Kekeringan terjadi di sebagian wilayah Garut bagian utara di antaranya Kecamatan Selaawi, Limbangan dan Cibiuk. Akibat kekeringan tersebut, warga kesulitan mendapat air bersih.
Sebagian warga terpaksa mandi di sungai. Warga lainnya di wilayah tersebut memilih mandi dan memenuhi kebutuhan air sehari-hari dengan cara menumpang ke rumah kerabat yang masih ada air. (bbn/bbn)











































