Teror Tutut Beracun, Polisi; Ada Ratusan Bungkus yang Dijual

Teror Tutut Beracun, Polisi; Ada Ratusan Bungkus yang Dijual

Syahdan Alamsyah - detikNews
Sabtu, 28 Jul 2018 19:13 WIB
Polisi masih dalami teror tutut beracun (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi - Polisi masih mendalami teror tutut beracun yang mengakibatkan 80 orang warga di 4 desa dari dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi kercunan. Polisi tengah memeriksa saksi dan menunggu hasil laboratorium terkait kandungan olahan tutut tersebut.

"Jumlah 80 orang itu di Sukabumi saja dengan rincian 28 orang di Kecamatan Sukaraja dan 52 di Kecamatan Kadudampit belum ditambah yang di Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat ada 36 orang. Yang kita ungkap ternyata peristiwa ini berkaitan karena sumbernya sama," kata Kasatreskrim Polresta Sukabumi AKP Budi Nuryanto kepada detikcom, Sabtu (28/7/2018).

Menurutnya pada Minggu (22/7) ada beberapa penjual yang mengambil olahan tutut dari Eti Rohayati, warga Cianjur. Penjual bernama Dayat menjual di Kadudampit, penjual Jujun di Sukaraja, penjual Aa Ajang di Gununghalu dan seorang penjual lagi di wilayah Sukalarang. Seluruh penjual dan pengolah berstatus terperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keterangan dari saksi pada hari Minggu itu, Dayat membawa 200 bungkus, kemudian Jujun 100 bungkus hari itu jualan mereka habis dibeli warga. Tidak lama setelah mengkonsumsi tutut warga mengalami keracunan, kita masih menunggu hasil cek laboratorium dari Labfor dan Dinkes" ungkap Budi.

Sementara itu, Eti Rohayati pengolah tutut mengaku membuat sebanyak 570 bungkus tutut untuk dijual lagi ke pedagang keliling.

"Dari saya harganya satu bungkus itu Rp 1.000, oleh pedagang ada yang Rp 2.000 ada yang Rp 5.000 tiga bungkus dijualnya. Dari 570 bungkus itu ada tetangga juga yang beli, tapi mereka enggak kenapa-kenapa," tutur Eti.

Akibat peristiwa ini, Eti mengaku usahanya terancam gulung tikar. Meskipun begitu, apabila nanti tidak terbukti bersalah, dia akan kembali merintis usahanya dari nol.

"Tiga bulan berjualan tutut, harus berhenti dulu karena masalah ini. Kalau nanti saya dinyatakan tidak terkait, saya akan kembali merintis usaha jualan makanan lain, enggak akan tutut lagi, kapok," ujar Eti/ (sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads