Peristiwa keracunan dua desa itu bersamaan dengan kejadian di wilayah Kecamatan Kadudampit Minggu lalu (22/7/2018). Insiden keracunan ini baru terungkap karena kecamatan setempat mengaku awalnya tidak menerima laporan ada warganya yang mengalami keracunan.
"Saya baru dapat informasi siang tadi, mungkin ada warga yang melihat berita keracunan tutut kemudian baru sadar dan akhirnya melapor. Keracunan dialami oleh warga di Desa Sukamekar sebanyak 12 orang dan Desa Cisarua 10 orang. Mereka telah menjalani perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit," kata Camat Sukaraja, Yadi Mulyadi, melalui sambungan telepon dengan detikcom, Jumat (27/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka merasa pusing dan mual, siang harinya mereka berobat ke puskesmas dan ada juga yang ke rumah sakit. Saat ini aparat pemerintah di dua desa sedang melakukan penyisiran ke rumah-rumah warga apakah masih ada gejala serupa namun warga belum melapor," bebernya.
Dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo membenarkan adanya kasus keracunan serupa yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukaraja. Dia menduga kasus tersebut ada keterkaitan dengan peristiwa keracunan yang menjangkit 52 orang warga di Kecamatan Kadudampit.
"Salah seorang saksi yang kita periksa mengaku menjual tutut di daerah tersebut, saksi berinisial Ju itu mengaku olahan tutut dia beli dari ER. Sumbernya sama, gejalanya sama dugaan ini kami berkaitan. Anggota malam ini di lokasi untuk melakukan penyelidikan," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini