Menurut pria yang akrab disapa Emil, bukan tanpa alasan kedua mantan petinggi KPK itu dilibatkan. Salah satunya untuk membantu menguatkan visi misi yang telah disusun terkait reformasi birokrasi dalam pemerintahannya ke depan.
"Ada prioritas-prioritas salah satu pesannya adalah reformasi birokrasi. Pak Erry Riana ini dianggap elemen yang diterima semua pihak. Gaya berpikirknya komprehensif sempat di KPK sehingga memperkuat visi misi reformasi birokrasi," kata Emil, di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada dasarnya kita melihat Jabar itu multidimensi. Jadi pendekatan kami betul-betul pendekatan silih asah, silih asih dan silih asuh. Saya merangkul semua pihak. Kalau mau dibedah latar belakanya ada militer, profesor, ketua KPK ada pengusaha dan aktivis," katanya.
Dengan begitu, dia berharap, proses pembangunan di Jawa Barat bisa berjalan lancar komprehensif dan betul-betul memperhatikan suara-suara dari masyarakat.
"Inilah cara kami betul-betul membangun Jawa Barat dengan merangkul semua golongan. Dengan begini proses pembangunan lebih lancar, komprehensif," ujarnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini