Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis Kustini mengatakan saat ini sedikitnya 100 hektar sawah di Lakbok dan Purwadadi terancam kekeringan. Kekeringan di Ciamis juga sebagian melanda sawah tadah hujan.
"Pantauan kami, sebagian petani sudah ada yang panen. Sementara yang belum panen padi kekurangan air, jadi perlu ada penanganan supaya padi sampai cukup umur dan siap dipanen," ujar Kustini Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga menyediakan mesin pompa air mobile, supaya mudah dibawa kemana-mana ke lahan yang membutuhkan air," ungkap dia.
Meski begitu, Kustini mengaku sejauh ini belum mendapat laporan adanya tanaman padi yang mati atau puso."Masih terancam, belum ada laporan puso," jelas dia.
Sementara itu, petani di Cibitung Kertasari Sumiati mengaku beruntung masih bisa panen saat musim kemarau tiba. Namun hasil panen yang didapat berkurang dari biasanya sekitar 30 persen.
"Alhamdulillah padi masih bisa dipanen, memang sebagian padi menyusut karena kekurangan air. Jadi hasil panen jadi berkurang. Sebagian lahan yang lain ada yang sudah kering sebelum usia panen," kata Sumiati (mud/mud)