Seperti pengamat politik UPI Karim Suryadi menilai wacana pembentukan majelis pertimbangan sebagai cara untuk mengakomodir berbagai gagasan dari semua pihak untuk kemajuan Jawa Barat. Tidak hanya itu, kata dia, rencana ini juga sebagai wujud dari kebersamaan dalam membangun Jawa Barat lima tahun kedepan.
"Menurut saya itu rencana yang simpatik karena beberapa alasan. Pertama terlihat itikad baik Ridwan Kamil sebagai pemenang, di mana dia menunjukkan karakter demokrat yang tidak berniat meraih semuanya. Itikad itu yang kuat terlihat ingin meraih (merangkul) semua calon semua senior," kata Karim, saat dihubungi, Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana ini juga, lanjut dia, sebagai bentuk konsistensi dari Ridwan Kamil yang tidak akan membeda-bedakan warganya setelah dilantik sebagai gubernur nantinya.
"Ini pengakuan untuk mewujudkan Jabar Juara butuh semua stakeholder. Selain itu dia (Ridwan Kamil) menyatakan tidak akan membeda-bedakan dan ini etika yang bagus. Saya tidak dalam posisi menyanjung, tapi ini sebagai ijtihad politik yang bagus," ujarnya.
Namun dia juga menyarankan agar pembentukan majelis ini disiapkan secara matang. Jangan sampai keberadaan majelis pertimbangan ini justru membebani birokrasi dalam pemerintahan.
"Harus dievaluasi apakah forum ini efektif atau enggak. Harus ada pola komunikasi supaya tidak membebani birokrasi pemerintahan. Tapi untuk ide dan itikad ini bagus," katanya.
Dihubungi terpisah, pengamat politik Unpad Firman Manan juga memuji rencana yang digagas Gubernur Jabar terpilih tersebut. Dia juga tidak mempermasalahkan adanya honor untuk para anggota majelis nantinya.
Karena menurutnya, honor tersebut bagian dari apresiasi atau penghargaan kepada para tokoh yang sudah bersedia membantu menyukseskan jalannya pemerintahan yang dipimpin Ridwan Kamil. Tapi tentu, kata dia, harus jelas dan transparan dalam pengalokasian anggarannya.
"Kalau ada honor itu bentuk penghargaan saja. Karena saya yakin orang-orang seperti itu tidak mencari honor. Ini wujud penghargaan saja. Tinggal pengalokasian harus jelas kalau pake APBD," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum akan membentuk majelis pertimbangan gubernur. Tim ini bertugas untuk memberi masukan kepada pemerintah dan akan mendapat bayaran.
Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil menjelaskan, majelis pertimbangan gubernur nantinya diisi oleh para kandidat di Pilgub Jabar dan mantan Gubernur Jabar. Tugasnya, kata dia, untuk memberi masukan dan pertimbangan kepada gubernur dalam mengambil kebijakan.
"Itu adalah cara kami untuk merangkul semua yang mencintai Jabar, gagasannya juga bagus-bagus," kata pria yang akrab disapa Emil.
Tonton juga 'Menang di Quick Count, Ridwan Kamil Sampaikan Pesan untuk Haters':
(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini