"Hari ini kita panggil kedua orang tuanya untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di kantornya, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Rabu (25/07/2018).
Budi mengatakan pihaknya akan tetap memproses kasus tersebut. Namun dalam penanganannya, polisi mengaku hati-hati karena baik korban maupun pelaku merupakan anak di bawah umur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duel Maut Bocah SD Garut Diusut Polisi |
Kasus kekerasan tersebut berlangsung pada Sabtu (21/07/2018). Perkelahian tersebut dipicu karena Hkm kehilangan sebuah buku pelajaran dan menuding FNM sebagai pencurinya.
Merasa tak melakukan, FNM mengelak hingga terjadi perkelahian selepas pulang sekolah. Hkm yang keteteran dalam duel tersebut kemudian mengeluarkan sebuah gunting dari kantongnya dan menyabetkan gunting tersebut ke kepala dan punggung FNM.
"Kita tarik kasusnya ke polres biar lebih cepat penangannya. Walaupun pelaku di bawah umur, tapi korban meninggal dunia," ungkapnya.
Baca juga: Ironi Duel Maut yang Tewaskan Bocah SD |
Budi mengatakan korban dan pelaku masih merupakan saudara. Kedua belah pihak sebelumnya sempat menolak kasus ini ditangani polisi.
"Mungkin karena ada hubungan saudara tadi, tidak mau ribet, jadi mereka selesaikan secara kekeluargaan. Namun demikian hukum tetap harus kami tegakkan," pungkas Budi.
Tonton juga video: 'Siswa SD Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sekelas'
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini