Pantauan detikcom, Senin (23/7/2017), pengecoran saluran limbah tersebut menggunakan satu unit mobil mixer dan dipimpin langsung oleh Dansektor 7 Kolonel Kavaleri Purwadi yang dibantu oleh puluhan anggota TNI dan LSM lingkungan hidup.
Di lokasi tersebut ada limbah yang dibuang langsung menggunakan pipa berwarna putih dan berukuran besar, ada juga yang dibuang ke aliran air yang bermuara ke Sungai Citarum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya banyak limbah yang dibuang langsung ke aliran Sungai Citarum, tanpa diolah terlebih dahulu. "Hari ini melakukan penutupan saluran pembuangan limbah dari IPAL MCAB Cisirung. Sejak 27 Maret hingga sekarang tidak ada perubahan signifikan. Air limbah hitam dan berbau," jelas dia.
Ia mengungkapkan pabrik tersebut ada yang mengolah limbah. Namun, ada yang tidak mengolah, hal tersebut terlihat dari volume limbah yang dibuat ke aliran sungai. Selain di lokasi itu, diduga masih banyak pabrik lainnya yang diduga membuang limbah ke sungai Citarum di wilayah Dayeuhkolot.
"Menurut penjelasan, ada treatment limbah dari pabrik tapi hanya di depan. Sedangkan di belakang bak penampungan pertama tidak diolah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pasawahan Mamet Slamet di wilayahnya masih ada perusahaan-perusahaan yang membandel membuang limbah ke Sungai Citarum. Ia berharap, penindakan yang dilakukan oleh satgas Citarum bisa membuat pihak perusahaan jera dan tidak membuang limbah ke sungai Citarum.
"Pabrik (di wilayahnya) ada yang membuang limbah ke sungai ada yang tidak. Tapi meski pabrik ada yang memproses limbah tapi dibelakang membuang ke sungai juga," ujar Slamet
Menurutnya sebelum satgas Citarum Harum bergerak, pihaknya sudah melakukan pengawasan dan melaporkan pabrik yang membuang limbah ke Sungai Citarum. Termasuk melakukan penindakan bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung kepada pabrik-pabrik yang nakal.
"Sudah pernah tapi banyak yang nakal," kata Slamet. (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini