Aksi longmarch diawali dari depan kantor BNNK Ciamis menuju Alun-alun Taman Raflesia Ciamis sejauh sekitar 2 kilometer pada Rabu (18/7/2018). Aksi ini diikuti oleh ratusan pelajar, mahasiswa, pengamen dan Pemda Ciamis.
Dalam perjalanan longmarch, mereka membagikan selebaran kepada pengguna jalan dan masyarakat. Setiap instansi yang dilintasi seperti rumah sakit, toserba, pihak BNN meminta tanda tangan sebagai komitmen bersama memberantas peredaran narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga Indonesia yang menderita karena generasi saat ini banyak terjerumus narkoba. Bila hal ini dibiarkan maka bangsa Indonesia bisa hancur. Sehingga perlu bersama-sama dalam mencegah peredaran narkoba.
Kepala BNN Kabupaten Ciamis AKBP Yaya Satyanagara mengatakan Ciamis sudah menjadi sasaran peredaran narkoba dari wilayah lain. Bahkan beberapa masyarakat mulai mencoba-coba.
"Memang mencoba mulainya dari obat-obatan seperti obat batuk cair dan tramadol, tapi lama-lama bila tidak dicegah bisa terjerumus kepada narkoba," kata Yaya disela-sela kegiatan.
Pada momentum HANI 2018, BNN Kabupaten Ciamis berkomitmen untuk terus gencar melakukan sosialisasi dan pencegahan peredaran gelap narkoba. Terutama terhadap generasi muda.
"Peredaran narkoba saat ini sudah berbagai cara, bisa dimasukan dalam sirup, permen dan makanan. Bahkan rokok elektrik saat ini sudah mulai disusupi," tutur dia
Tahun lalu, kata Yaya, BNNK Ciamis mengembalikan anggaran untuk rehabilitasi sebesar Rp 500 juta yan tidak terserap kepada BNN pusat. Karena beberapa masyarakat yang kecanduan itu direhabilitasi di luar Ciamis.
"Saat ini kami telah menangani 27 orang direhabilitasi. Pecandu narkoba itu korban, bukan penjahat jadi harus kita sehatkan dan tetap diterima sebagai masyarakat pada umumnya," ujar Yaya (mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini