Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Rebo Purwakarta, Badruzaman mengatakan kenaikan ini sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Mereka menduga kenaikan harga karena minimnya ketersediaan telur.
"Tidak tau pasti kenaikannya kenapa, cuma kayaknya karena stok barang sedikit jadi harga naik," kata Badruzaman saat ditemui di kiosnya di pasar Rebo, Kamis (12/07/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya sehari bisa ngejual enam ikat (90 Kilogram), sekarang hanya ke jual 45 kilogram. Hanya setengahnya, pendapatan otomatis menurun," jelas dia.
Salah seorang pembeli, Tati mengaku mengurangi jatah pembelian telur karena harga yang mahal.
"Biasanya harga kisaran Rp 20 - Rp 22 ribu, sekarang Rp 30 Ribu mahal banget, pengennya standar aja Rp 20 Ribu, ya jadi ngurangi jatah belanja," tutur Tati saat belanja telur di pasar.
Selain telur, harga komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan. Saat ini daging ayam di jual dengan harga mencapai Rp 42 ribu per kilogram, padahal sebelumnya di jual dengan harga Rp 34 ribu per kilogramnya.
"Udah tiga hari, naiknya sekitar lima ribu lebih, normalnya 34 sekarang 40-42. Ayamnya susah katanya dari PT nya katanya," ujar salah seorang pedagang daging ayam, Euis di pasar.
Warga dan pedagang berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kedua jenis kebutuhan pokok tersebut. Sebab, telur dan daging ayam merupakan komoditi favorit masyarakat.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini