Bocah Perempuan di Karawang Dicabuli Teman Main

Bocah Perempuan di Karawang Dicabuli Teman Main

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Rabu, 04 Jul 2018 21:34 WIB
Ilustrasi (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Karawang - Polisi mengungkap kasus pelecehan seksual kepada seorang bocah perempuan di Karawang, Jawa Barat. Korban dicabuli empat bocah lelaki yang merupakan teman mainnya.

"Ada salah satu pelaku mengajak korban main pengantin-pengantinan di kuburan. Ada juga yang di semak-semak dan di dalam rumah," kata Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya kepada wartawan saat ekspose kasus tersebut di Mapolres Karawang, Rabu (4/7/2018).

Waloya mengungkapkan korban dan empat temannya itu masih di bawah umur. "Semuanya adalah teman sepermainan korban dan tinggal berdekatan dengan rumah korban. Mereka satu lingkungan," kata Waloya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbuatan asusila terhadap korban sudah terjadi lima kali. Para bocah lelaki itu masing-masing satu kali berbuat cabul. Peristiwa tersebut berlangsung pada 2016, 2017, hingga 2018.

"Semua peristiwa terjadi terpisah berbeda waktu dan tempat. Jadi informasi jika korban disetubuhi beramai-ramai itu tidak benar," tutur Waloya.

Bocah Perempuan di Karawang Dicabuli Teman MainPolisi dan instansi terkait menyampaikan penanganan kasus pencabulan. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Tiga bocah lelaki berusia di bawah 12 tahun yang terlibat kejadian ini dikembalikan kepada orang tuanya. Satu bocah lelaki berumur 17 tahun tetap diproses hukum sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak.

Dalam mengungkap kasus ini, Polres Karawang didampingi sejumlah pihak. Saat pemeriksaan kepada korban dan pelaku, polisi didampingi psikolog dari P2TP2A dan Dinas Sosial Kabupaten Karawang.

Saat memeriksa aspek psikologis korban, psikolog menemukan gejala janggal. Nurhayati, psikolog P2TP2A Karawang, menyatakan korban sama sekali tak mengalami trauma dan tidak dalam posisi terancam.

"Berdasarkan pemeriksaan, korban seperti menikmati bahkan kecanduan. Korban juga tidak trauma kepada laki-laki dan bisa menceritakan semua peristiwa itu dengan ekspresi biasa-biasa saja," kata Nurhayati.

Nurhayati mengungkapkan, kejanggalan dalam diri korban disebabkan oleh pola asuh yang salah. "Korban ini meniru orang tuanya. Karena orang tua korban biasa melakukan hubungan di hadapan anaknya," Nurhayati menambahkan.

Untuk menyelamatkan masa depan korban, Dinas Sosial memisahkan korban dari orang tuanya. Korban saat ini tinggal di Rumah Aman, sebuah lembaga kesejahteraan anak binaan Dinsos Karawang.

"Korban kami tangani di rumah aman karena orang tuanya stres dan tak mengurus anaknya dengan baik," tutur Nurhayati. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads