Hilangnya Nining 1,5 Tahun Lalu Sempat Dikaitkan Masalah Utang

Sukabumi - Warga di Kampung Cibunar, RT 05 RW 02, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengenal sosok Nining Sunarsih (52) sebagai pribadi yang baik. Bahkan karena kebaikannya itu, sekitar delapan bulan sebelum Nining dikabarkan hilang warga percaya untuk menabung padanya.

"Orangnya baik, suka tolong orang. Dia juga suka adakan tabungan," ujar Ai salah seorang tetangga Nining pada detikcom, Rabu (4/7/2018).

Nining bikin geger. Perempuan tersebut dilaporkan hilang akibat tenggelam di laut Palabuhanratu Sukabumi pada Januari 2017. Setelah 1,5 tahun kemudian, Nining pulang diantar keluarganya. Pihak keluarga mengaku menemukan Nining dalam keadaan selamat di Palabuhanratu, Minggu 1 Juli 2018. Keluarga menyebut busana yang dipakai Nining masih sama saat dikabarkan tenggelam.

Baca juga: Kata Warga Soal Nining: Sosok Baik Hingga Berubah Mistis

Tonton juga video 'Polisi Selidiki Misteri Kepulangan Nining setelah 1,5 Tahun Tenggelam':

[Gambas:Video 20detik]

Ai berharap tetangganya itu bisa cepat pulih. "Saya berharap Bu Nining bisa kembali sehat seperti dulu, kumpul lagi dan buka tabungan lagi," ujarnya.

Sementara itu Ketua RW 2 Amid Sasmita membenarkan kalau Nining membuka tabungan di lingkungannya. Namun ia menampik isu yang berkembang bahwa warganya itu sengaja menghilang karena membawa kabur uang tabungan.

"Banyak yang bilang Nining hilang karena utang, tapi itu (tabungan) ke warga sudah dibayarkan. Jadi pas Nining hilang yang bayar keluarganya, sudah enggak ada sangkut paut lagi. Tabungan juga enggak besar hanya Rp 800 ribu," kata Amid.

Baca juga: Beda Cerita Balawista soal Kabar Nining Hilang 1,5 Tahun Lalu

Terpisah Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo masih mendalami kasus ini. Termasuk menelusuri sejumlah dugaan Nining kembali setelah 1,5 tahun menghilang.

"Soal hutang, soal masalah lain selama logis tentu akan diproses. Kita cocokkan satu informasi dengan faktanya seperti apa. Setelah tersusun lengkap baru kita bisa simpulkan," ujar Susatyo.

(sya/tro)