Belum Tepati Janji, Bos Global Insani Digeruduk Calhaj

Belum Tepati Janji, Bos Global Insani Digeruduk Calhaj

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 02 Jul 2018 14:13 WIB
Beberapa orang jemaah saat menyampaikan protes di hadapan polisi. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Puluhan calon jemaah yang terancam tidak diberangkatkan umroh dan haji kembali menggeruduk rumah Direktur BMT Global Insani, Basuni, di Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (2/7/2018). Adu mulut tak terhindar antara Basuni dengan calon jamaah yang menuntut uangnya kembali.

Calon jemaah kecewa dengan Basuni, lantaran belum juga menepati janjinya untuk memberikan ganti rugi terhadap calon jemaah.

"Harus diseret ke pengadilan, hukum saja Basuni. Hingga sekarang belum dibayar," kata Carmin dengan emosi yang memuncak di hadapan Basuni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Carmin menyebutkan total kerugian para calon jemaah BMT Global Insani yang gagal diberangkatkan haji dan umroh sekitar Rp 64 miliar. Jumlah kerugian yang dialami calon jamaah, lanjut dia, terbilang bervariatif.

"Ada ribuan jamaah yang dirugikan. Ada yang Rp 25 juta, ada juga yang qiradh (investasi) sebesar Rp 8 juta. Semua belum dibayar, sekitar Rp 64 miliar," kata Carmin.

Belum Tepati Janji, Global Insani Digeruduk CalhajSejumlah polisi berjaga-jaga di depan rumah bos Global Insani. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Lantaran kesal dengan Basuni yang tak kunjung menepati janjinya untuk mengembalikan uang milik calon jamaah, Carmin pun menghambur-hamburkan brosur pemasaran BMT Global Insani di hadapan Basuni. Tak kurang dari satu jam, usai orasi dan adu mulut dengan Basuni, massa langsung bergeser ke Polres Cirebon.

"Sudah, kita laporkan ke polisi saja," katanya.


Sementara itu, Direktur BMT Global Insani Basuni belum dapat dikonfirmasi lebih dalam. Usai demonstrasi, Basuni bergegas pergi.

Sekadar diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memastikan BMT Global Insani sebagai perusahaan ilegal. BMT Global Insani memiliki sistem kerja dengan menawarkan produk investasi Al Qiradh kepada masyarakat. Untuk per paket produk Al Qiradh itu dibanderol dengan nilai Rp 8 juta. Para investor dijanjikan dana bagi hasil untuk beribadah umroh dan pelunasan biaya porsi haji.

"Dari penyelidikan kami, dana yang terkumpul di BMT Global Insani itu kemudian disalurkan melalui PT Surabraja Mandiri yang bekerjasama dengan pihak lain, disalurkan untuk mengelola perkebunan jabon dan jahe seluas 116 hektare di Sukabumi," kata Lutfi dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (9/4/2018).


Sebelum muncul gejolak terkait calon jamaah haji yang terdaftar di Global Insani, sambung Lutfi, di 2017 sempat muncul gejolak lantaran investor Global Insani tak mendapatkan hasil yang dijanjikan selama tiga tahun.

"Investor tidak mendapat bagi hasil dan pokok sesuai yang diperjanjikan akibat kegagalan panen yang dialami. Di sisi lain, sebagian investor merencanakan dana bagi hasil dan pokok tersebut untuk beribadah umroh dan melakukan pelunasan biaya porsi haji," ucap Lutfi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads