"Itu kan baru dari rekapitulasi C1 yang punya KPU. Kita juga sama lagi rekap. Jadi prinsipnya, kita ketemu saja di rekapitulasi manual lah," ucap Wakil Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu saat dihubungi, Jumat (29/6/2018).
Haru menuturkan penghitungan suara resmi perlu dihormati. Pasalnya, metode tersebut termasuk dalam aturan Pilkada serentak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya meminta semua untuk bersabar menanti hasil resmi dari KPU pada 9 Juli 2018. Dengan hasil resmi tersebut, dapat diketahui siapa pemimpin pilihan masyarakat Jabar untuk lima tahun ke depan.
Tonton juga 'Sudrajat: Perolehan Beda di Bawah 4 Persen, Ada Peluang Dispute':
"Ya sabar lah, aturannya bahwa ditetapkan dengan rekap manual, ya tunggu saja. Jangan setiap ada quick count, syukuran. Real count, syukuran, nanti manual syukuran. Pelantikan juga syukuran, capek atuh," tutur Haru.
Sementara itu, hingga pukul 13.06 WIB, jumlah suara yang masuk dalam real count KPU untuk Pilgub Jabar mencapai 91,77 persen. Posisi dalam real count tersebut tak berubah.
Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) masih unggul dengan perolehan 33,19 persen. Disusul pasangan Asyik dengan perolehan 28,36 persen. Posisi ketiga ada pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 25,89 suara. Posisi buncit ditempati Tb Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 12,57 suara.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini