Kurang dari 1x24 jam anggota Buser Satreskrim membekuk tiga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan AW. Awalnya kematian AW sempat diisukan sebagai korban geng motor, polisi tidak kalah cerdik HDP yang diduga kekasih korban lebih dulu diamankan polisi.
"Sempat jadi misteri, bayangkan saja Sabtu (16/6) ditemukan sesosok tubuh tergeletak di pinggir jalan, saat itu ramai isu geng motor. Namun insting kami mencurigai hal lain, lokasi korban tergeletak tidak jauh dari sebuah hotel," kata Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Budi Nuryanto kepada detikcom, Rabu (20/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petunjuk tersebut membuat polisi mencurigai HDP. HDP bekerja sebagai wanita panggilan ini menjalani pemeriksaan intensif.
"Perempuan itu kita panggil dan dijadikan saksi karena sempat ada cekcok dengan korban di medsos. Dari mulut si HDP ini akhirnya cerita penyebab kematian korban (AW) terungkap. Tiga pelaku langsung kita jemput dari rumahnya masing-masing, setelah itu tergambar dugaan motif yang akhirnya menjadi sebab kematian korban" tutur Budi.
AW tewas setelah membela perempuan yang diduga sebagai kekasihnya tersebut, HDP sempat berhubungan badan di sebuah hotel dengan dua pelaku masing-masing berinisial IH (29) alias Ipey dan E alias Batik (34). Selain kedua pelaku ada SZ alias Jai yang ikut mengeroyok korban hingga tewas.
Polisi menemukan motor jenis matic milik korban terparkir di sebuah hotel. Keterangan mengalir dari mulut HDP.
HDP malam itu berselisih dengan salah seorang pelaku karena dibayar tidak sesuai dengan kesepakatan. AW yang sedang dalam keadaan mabuk tak terima dan mengamuk, tiga pelaku lalu menghajar korban hingga tewas.
Tonton juga 'Driver Ojek Online Keroyok Anak Jalanan di Tambora!':
(sya/bbn)











































