Kisah Tukang Ganjel Penyelamat Mobil Mogok di Nagreg

Kisah Tukang Ganjel Penyelamat Mobil Mogok di Nagreg

Wisma Putra - detikNews
Senin, 18 Jun 2018 20:54 WIB
Foto: Wisma Putra
Kabupaten Bandung - Libur lebaran membawa berkah tersendiri bagi para jasa pengganjel ban mobil atau karib disebut tukang ganjel di Jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Seperti diketahui, jalur penghubung Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut ini memiliki kontur yang menanjak dan menurun.

Pantauan detikcom, Senin (18/6/2018), belasan tukang ganjel ini standby di Tanjakan Ciburial Nagreg. Saat kendaraan dari arah Nagreg menuju Kadungora Garut mengalami kepadatan, para tukang ganjel ini langsung berlari mencari mobil yang tidak dapat melintasi tanjakan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat ganjel terbuat dari bongkahan kayu yang ujungnya dipasangi pegangan. Saat mobil tidak kuat menanjak, kayu tersebut diganjalkan di ban mobil sebelah kanan belakang, tujuannya agar mobil tidak mundur dan menabrak kendaraan di belakang.

"Alhamdullilah, sejak hari H sudah ramai, ada saja yang menggunakan jasa kami," kata salah satu tukang ganjel Asep Rahayu (46) di Tanjakan Ciburial.


Asep mengungkapkan profesi sebagai tukang ganjel ban itu merupakan pekerjaan sampingan saat musim mudik lebaran. "Pas lagi mudik aja, kan kendaraan dari Bandung banyak yang melintas ke Nagreg, karena di wilayah Garutnya terjadi antrean kendaraan sehingga macet sampai sini, jadi kalau pengguna jalan yang tidak tahu medan pasti ada saja yang mogok di tengah-tengah karena salah mengoperasikan gigi kendaraannya," ungkap Asep.

Ia bercerita profesi sampingannya itu sudah dilakukan sejak ia masih berumur belasan tahun, jauh sebelum dibangun jalur lingkar Nagreg.

Kisah Tukang Ganjel Penyelamat Mobil Mogok di NagregFoto: Wisma Putra

Menurutnya, para tukang ganjel ban mobil itu sangat berguna pasalnya tak jarang ada kendaraan yang mundur ke belakang. "Tahun kemarin ada kecelakaan lalu lintas, bus 3/4 mundur, remnya enggak kuat, mundur lagi dan kena keempat mobil yang ada di belakangnya," jelasnya.


Asep menambahkan ia tidak pernah mematok bayaran untuk jasanya mengganjel. Ia mengaku apa yang dilakukannya semata-mata untuk membantu para pemudik

"Tidak mematok harga, ada yang ngasih diterima ada juga yang tidak, tidak apa-apa. Niatnya membantu, kalau dapat uang berarti rezeki, begitupun yang lainnya juga sama," ujar Asep yang enggan membeberkan berapa penghasilan yang ia dapat dari profesi tukang ganjel.

Ia mengatakan karena saat ini jalur Nagreg kondisinya sudah bagus, sudah jarang pengendara menggunakan jasanya. Apalagi, saat ini kendaraan yang melintas bagus-bagus dan baru-baru.

"Meski kebanyakan menolak, tapi ada saja yang menggunakan jasa kami. Malah sebelum ditawari sudah menyuruh duluan," ujar Asep.

Tukang ganjel lainnya, Rohman (30) mengatakan dari profesinya itu, ia dapat menghasilkan uang Rp 100-200 ribu per harinya.

"Ada lah segitu (Rp 100-200 ribu). Itu juga enggak seharian di sini, soalnya saat jam-jam tertentu saja terjadi kagetan di tanjakan ini. Kalau lagi tutut di daerah Garut baru kami semua (sesama tukang ganjel) datang ke tanjakan ini untuk membantu para pengendara yang mobilnya tidak naik di tanjakan ini," pungkasnya.




'Jalur Nagreg Arah Bandung Macet Parah'! Tonton video selengkapnya di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads