Cerita Pemudik Bajaj, Habiskan Rp 200 Ribu Demi Pulang Kampung

Cerita Pemudik Bajaj, Habiskan Rp 200 Ribu Demi Pulang Kampung

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 13 Jun 2018 11:48 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon - H-2 menjelang lebaran jalur Pantura Cirebon mulai diserbu pemudik. Volume kendaraan mengalami peningkatan dari hari kemarin.

Selain kendaraan roda dua dan empat, bajaj juga mulai meramaikan arus mudik di Pantura Cirebon. Salah seorang pemudik yang menggunakan bajaj, Sukardi (55) tengah asik beristirahat di salah satu tempat peristirahat di sekitar Terminal Harjamukti.

Sukardi bersama temannya memilih mudik menggunakan bajaj. Tahun ini, merupakan tahun keenam Sukardi mudik menggunakan bajaj. Menurut Sukardi mudik menggunakan bajaj lebih nyaman ketimbang menggunakan motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pakai bajaj biru sudah tiga kali, pakai bajaj merah tiga kali. Enak nyaman, tidak kepanasan. Kan santai juga kalau bawa bajaj," kata Sukardi saat ditemui detikcom, Rabu (13/6/2018).

Pemudik tujuan Tegal itu berangkat dari Jakarta sejak pukul 22.00 WIB. Perjalanan dari Jakarta hingga Cirebon ditempuh sekitar 12 jam. Bajajnya sempat terjebak kemacetan di wilayah Cikarang.

"Dari Cikarang ke Cirebon sih lancar, tak ada macet. Nah, dari Jakarta ke Cikarangnya itu macet parah. Pukul 03.00 WIB lebih baru keluar dari Cikarang," kata Sukardi.

Sukardi mengatakan selama perjalanan rata-rata kecepatan bajajnya sekitar 70 kilometer per jam. Dari Jakarta hingga Cirebon, Sukardi menepi untuk berisitrahat sebanyak tiga kali.

"Pertama pas di Cikarang, terus di dekat Tol Cikampek, sama di sini (Cirebon). Gak lama, oaling cuma setengah jam. Ini mau lanjut lagi, sudah dekat soalnya," katanya.


Sukardi langsung bergegas menuju bajajnya yang terpakir di pinnggir jalan. Di kursi depan bajajnya terdapat jeriken ukuran sedang yang terisi pertalite.

"Tadi itu ngisi 20 literan (pertalite). Ya kalau dihitung ongkosnya itu sampai Rp 200 ribu sejalan. Enak pakai bajaj, ongkosnya enggak terlalu gede terus bisa berhenti sesuai keinginan kita. Kalau naik angkutan umum kan enggak kaya gitu," kata Sukardi seraya tersenyum.

Menurut Sukardi arus lalulintas pada H-2 menjelang lebaran ini lebih padat dibandingkan tahun kemarin. "Padat sekarang, teman saya kemarin itu pulang dari Jakarta sampai Tegal. Berangkat dari Jakarta jam 14.00 WIB, sampai kampung jam23.00 WIB lebih . Saya lebih lambat sekitar tiga jam," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads