Ngabuburit adalah tradisi masyarakat Jabar menunggu waktu buka puasa dengan cara berkumpul, bersosialisasi dengan sanak saudara dan teman, di ruang-ruang terbuka sambil menunggu waktu buka Puasa.
"Rindu Ngabuburit ini adalah untuk melestarikan tradisi buka Puasa dengan melakukan hal-hal yang positif. Di sana warga bisa mengenal calon pemimpin dengan cara-cara menyenangkan," kata Fareza Wahyu, Koordinator Event Rindu Nagbuburit di Bandung dalam rilisnya, Kamis (7/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, konsep Rindu Ngabuburit ini adalah mengajak warga riang gembira hadir di kegiatan kampanye politik tanpa mengeryitkan dahi. Di setiap even Ngabuburit, selalua da mobil Avatar. Di mana warga bisa berkomunikasi secara virtual dengan Kang Emil. Bahkan di sana warga bisa karaokean dan joget bersama.
Fareza menyatakan, Rindu Ngabuburit perdana digelar di lapangan Siaga, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Selasa, 5 Juni lalu mampu menarik minat warga untuk datang. Sekitar 100 orang dipangkas rambutnya oleh 5 pemangkas dari komunitas Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG).
Sementara itu, di booth kesehatan, sekitar 100 orang datang dicek kadar gula darah dan kolesterolnya.Di acara tersebut, panitia juga membagikan 500 kaos kepada warga. Stand-stand Rindu Ngabuburit dibuka mulai pukul 16.30 hingga pukul 17.30, yang ditutup dengan berbagi takjil.
Menurut dia, ada 7 kota/kabupaten lagi yang siap dikunjungi oleh Rindu Ngabuburit. Di antaranya Sukabumi, Cianjur, Subang, dan Bandung.
Tonton juga video: 'Sibuk Kampanye, Ini Cara Ridwan Kamil Jaga Kesehatan dan Penampilan'
(ern/err)











































