Pesan ini yang ingin disampaikan Galeri Saraswati Wibowo bersama The Trans Luxury Hotel Bandung melalui pameran lukisan bertajuk 'Kebersamaan dan Keindahan Berbagi'.
Pameran berlangsung 5 Juni-5 September 2018 di lantai mezzanine The Trans Luxury Hotel Bandung ini, menampilkan 96 karya 'langka' dari pelukis senior, Momon, Handoyo, Ken Bangun dan Gustomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tentunya karya lukisan yang disuguhkan ini sesuai dengan tujuan pameran saat ini. Karena sebagian besar hasil dari penjualan lukisan di pameran ini akan didonasikan kepada kalangan difabel.
Tujuannya kegiatan sosial yang selalu berkaitan manusia. Karena kami mengelola komunitas disabilitas netra. "Makanya kami kerja sama dengan The Trans Luxury dalam koridor program CSR bersama-sama berbagi," ujar Dwi.
![]() |
"Kita akan berbagi laptop untuk menyongsong era digital, memberikan pemahaman mengenai marketing telematika. Harga lukisan ini juga tidak mahal, tidak sampai Rp 5 juta," tutur dia.
Kurator lukisan BCCF Andar Manik menilai puluhan karya seni yang dipamerkan saat ini mengagumkan. Sebab menceritakan tentang kehidupan sosial yang sangat dekat dengan masyarakat.
Apalagi setiap lukisan khususnya karya Momon dan Handoyo tampak hidup. Momon begitu terukur dan spontanitas lewat karyanya, sementara Handoyo lebih ekspresif namun tetap spontanitas.
"Kalau pameran lukisan itu biasanya di galeri white box, walaupun tidak memenuhi syarat (tempat) tapi karya bisa bicara yang kuat. Ada 96 karya tidak ada sesuatu (cerita) yang terputus, ini karena penataan yang sesuai," ujar dia.
![]() |
"Karena lukisan yang ditampilkan ini merupakan rangkaian (cerita). Paling tidak kombinasi dari setiap karya pelukis yang ada di sini," kata Andar.
Tonton juga video: 'Melihat Antusiasme Pengunjung Indonesia Art Award 2018'
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini