Tuntut Upah, Buruh Terluka Kena Selongsong Gas Air Mata diSukabumi
Inbox | x |
| ![]() |
Pantauan detikcom sedikitnya ada lima orang buruh yang dilarikan ke Puskesmas akibat peristiwa tersebut.
Peristiwa itu bermula saat buruh mencoba merangsek masuk ke dalam areal perusahaan garmen. Namun sejumlah petugas gabungan dari TNI, kepolisian dan Satpol PP menghadang mereka di pintu gerbang.
Aksi pelemparan batu dan kayu pecah, polisi lalu berusaha melunakkan massa dengan menembakkan gas air mata. Situasi bertambah gaduh saat beberapa buruh berteriak karena terkena selongsong gas air mata yang ditembakan petugas. "Ada yang kena, ada yang kena terluka," teriak buruh.
Saat kejadian selain gas air mata, polisi juga beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan. "Saya terkena peluru saat aksi barusan, harusnya kepolisian bertindak adil dan memediasi kami," tutur Roni salah seorang pendemo.
Roni menjelaskan saat polisi menembakkan gas air mata posisinya berada paling depan, dia menduga gas air mata sengaja ditembakkan memantul ke arah kerumunan massa aksi.
"Saya terkena pantulan selongsong, robek di bagian punggung. Teman saya ada yang kena di bagian kaki, mengeluarkan banyak darah. Ada sekitar 6 teman saya yang terluka semuanya sudah dibawa ke Puskesmas," ucap Roni lagi.
Sampai saat ini sejumlah massa masih bertahan di sekitar area pabrik, terlihat sejumlah personel TNI, Polisi (sebagian BKO dari Polres Sukabumi Kota), Satpol PP berjaga di sekitar area pabrik.
Seperti diberitakan, ratusan buruh CV Bumi Alam Saribumi (BAS), Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa ke perusahaan mereka, peristiwa itu berujung aksi lempar batu dan kayu ke aparat kepolisian yang berjaga di gerbang masuk perusahaan yang bergerak di bidang garmen tersebut.
Pantauan detikcom, aksi awalnya berjalan kondusif. Ratusan buruh berdatangan membawa berbagai poster tuntutan agar pihak perusahaan membayarkan upah mereka. Ini adalah aksi ketiga buruh setelah pada Jumat (11/5) dan Kamis (17/5) menggelar aksi serupa. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini