Informasi dihimpun, bangunan yang ambruk pada Rabu malam (23/5/2018) terdiri ruang kelas 5 dan 6. Sejumlah guru yang sejak awal merasa khawatir dengan kondisi dua ruangan itu berinisiatif memindahkan siswa ke ruang perpustakaan.
"Sudah hampir sekitar satu tahunan siswa dipindahkan, ruangan itu tidak dipakai karena sempat ada kekhawatiran ambruk dan akhirnya memang kejadian (ambruk). Setelah siswa dipindahkan paling sesekali digunakan untuk ruang praktik siswa, sementara mereka menempati ruang perpustakaan dan ruangan serbaguna," kata Ketua Komite SDN Perintis B, Ai Leni kepada detikcom, Senin (28/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang survei dari dinas ada beberapa kali, mereka foto-foto padahal pengajuan sudah kita masukan kemana-mana termasuk ke dinas namun tidak ada tanggapan serius," ucapnya.
![]() |
"Dimakan rayap, sampai akhirnya ambruk. Kejadiannya malam hari jadi tidak ada korban, harapan kami bangunan itu bisa diperbaiki oleh pemerintah," ujarnya.
"Siswa keseluruhan ada 97 orang, untuk yang mengisi bangunan yang ambruk kelas 5 ada 10 anak dan kelas 6 ada 23 anak. Disebut SD Perintis B karena memang sekolah ini usianya sudah cukup tua dari tahun 1982," kata Sunarya menambahkan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini