Kegiatan tersebut mereka namai Kampung DugDug, diprakarsai oleh mahasiswa Human Antropologi UNPAD bersama Lembaga kemanusiaan Sekolah Relawan.
Kampung DugDug merupakan kegiatan safari desa saat Ramadan dengan melakukan kegiatan buka bersama masyarakat prasejahtera dan duafa yang dilakukan di Kampung Logawa, Desa Warja Bakti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/5/2018) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari menentukan menu berbuka, belanja bahan masakan di pasar, memasak bersama di rumah-rumah warga, hingga pelaksanaan berbuka.
"Kampung DugDug digelar bergantian dari desa ke desa di beberapa wilayah di Indonesia, dalam pelaksanaan Kampung DugDug Legawa ini, Sekolah Relawan bergandengan bersama mahasiswa Antropologi UNPAD. Urunan Kebaikan saat Ramadan adalah semangat yang ingin diusung dalam aksi-aksi positif di bulan Ramadan," kata Koordinator Kampung DungDung Ahmad Syarif di Kampung Legawa.
Syarif mengungkapkan mahasiswa yang terlibat menjadi relawan bukan saja urunan dalam bentuk materi, tapi juga ide, tenaga, skill, hingga urunan semangat untuk sama-sama membahagiakan masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat.
"Peran anak muda dalam membangun energi positif dan mewujudkan berbagai aksi baik di bulan Ramadan memang harus digalakkan dengan kegiatan-kegiatan sosial yang substansial, bukan hanya ajang seremonial namun juga diharapkan mampu melahirkan dampak positif," ungkapnya.
Ia berharap dengan kegiatan tersebut anak muda harus memperkuat sinergitas, bergandengan untuk mewujudkan aksi-aksi positif.
"Kita berharap bahwa kita semua tetap bisa berjalan di jalan kebaikan beriringan, kita nggak bisa jalan sendirian buat bikin sebuah kebaikan. Kita harus jalan bersama," harapannya.
Salah satu mahasiswa Antropologi Anita Shalmah berujar, kegiatan tersebut sangatlah unik, apalagi dilakukan dengan cara urunan mewujudkan aksi baik bersama.
"Dari awal dengar program ini terbilang cukup unik, memanfaatkan momentum, buka bersama. Kegiatan ini positif untuk berbagi dengan sesama. Yuk anak muda, mari manfaatkan momentum Ramadan ini dengan kegiatan positif," katanya.
Acara ini digelar disamping mushola, dengan alas terpal plastik yang dihamparkan di halaman rumah warga, menjelang magrib warga mulai berdatangan, beberapa ibu yang bertugas memasak pun bekerjasama menggotong takjl dan sajian berbuka. Dimulai anak-anak hingga lansia berbaur menjadi satu.
Di atas terpal itu, semuanya merasakan kebahagiaan yang sama. Tidak ada sekat antara mahasiswa dan masyarakat, semuanya membaur menjadi satu. Memakan hidangan yang diolah bersama sambil bercengkrama di tengah waktu berbuka.
"Alhamdulillah, terimakasih untuk para mahasiswa, kegiatan positif dan banyak pengetahuan yang didapat, semoga tahu depan dapat berbuka puasa bersama di kampung ini lagi," ujar salah satu warga Ai (56). (avi/avi)