Selain wanita bercadar, terlihat juga pria bercelana cingkrang juga dengan tulisan yang sama. Nana Wijana, koordinator sosial eksperimen mengungkap kegiatan ini sebelumnya sudah dilakukan di beberapa daerah lainnya di Indonesia seperti Jakarta dan Lampung.
"Ini adalah sosial eksperimen yang dilakukan pascaaksi terorisme yang terjadi beberapa waktu yang lalu hingga timbul anggapan Islam Phobia atau ketakutan kepada atribut-atribut islam khususnya akhwat bercadar dan ikhwan bercelana cingkrang. Kegiatan serupa juga sebelumnya dilakukan di Jakarta dan Lampung," kata Nana kepada awak media, Selasa (22/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dengan adanya aksi semacam ini membuktikan kalau masyarakat Sukabumi tidak phobia terhadap atribut islam. Islam itu rahmatan lil alamin, di sini kita akur bersama saling berkasih sayang," ujar Nana.
Nura (23), salah seorang pengunjung, mengaku terharu dengan adanya aksi sosial eksperimen tersebut. Menurutnya, sejak terjadi aksi terorisme dirinya tidak pernah memiliki pandangan buruk kepada wanita bercadar.
"Saya akui, memang ada saja stigma negatif kepada wanita bercadar dan pria bercelana cingkrang. Stigma semacam itu terjadi pasca terjadinya aksi terorisme kemarin, Alhamdulillah momen seperti saat ini bisa menggambarkan jika Islam bukan agama teroris dan teroris bukan islam," ujarnya sambil menitikan air mata.
Selain aksi sosial eksperimen di lokasi yang sama tersedia stan khusus wanita yang ingin merasakan memakai cadar atau jilbab syari. "Buat teteh-teteh atau ibu-ibu yang ingin mencoba merasakan memakai hijab syari dan cadar kita siapkan stannya," tutur Nana.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini