Sekda Jabar Iwa Karniwa menjelaskan pembangunan Waduk Cibeet adalah upaya untuk mengatasi banjir di Karawang khususnya di Teluk Jambe. Berdasarkan data yang dimilikinya volume banjir yang kerap menerjang wilayah tersebut mencapai 1.200 meter kubik.
"800 meter kubiknya bisa diserap Waduk Cibeet. Kalau itu dibangun waduk solusi pengendalian banjir cukup signifikan," Kata Iwa saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pengendali banjir, lanjut Iwa, Waduk Cibeet berfungsi menjadi sumber air baku PDAM dan industri. Air Waduk Cibeet dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.900 hektare.
"Cibeet bisa mengairi lahan 1.900 hektare sawah dan menyediakan air baku 5 meter kubik per detik atau kapasitas waduk itu 60 juta meter kubik," ujarnya.
Menurut Iwa, berbagai proses tengah digulirkan guna merealisasikan proyek tersebut. Khususnya pada 2018 ini ialah penyelesaian Amdal. "Kalau semua ini selesai, pembangunan fisik (Waduk Cibeet) tahun 2019 dimulai," ucap Iwa.
Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan menambahkan saat ini pihaknya menyelesaikan proses Land Acquisition Resettlement Action Plan (LARAP) yang akan menjadi dasar pembebasan lahan. Selain itu, pihaknya berupaya menyelesaikan sertifikasi untuk bendungan, karena pembangunan waduk atau bedungan harus mendapat persetujuan atau penilaian dari Komisi Keamanan Bendungan.
"Terus Amdal (analisis dampak lingkungan). Kalau ini rampung semua, 2019 lelang konstruksi," ujarnya.
Untuk lokasi bendungannya, Yudha belum bisa mengungkapkannya secara detail. Namun, kemungkinan besar lokasinya masuk di wilayah Kabupaten Bogor.
"Dari studi awal ini genangannya bisa 60 juta meter kubik. Dengan kapasitas seperti itu bisa airi irigasi baru di area situ 1.900 hektare. Lima meter kubik untuk air baku PDAM dan industri. Kemudian untuk pengendalian banjir di Karawang hilir Muara Gembong dan sekitarnya," tutur Yudha. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini