"Seluruh sekolah harus menyampaikan tentang pencegahan paham radikalisme, termasuk bela negara," ujar Kabid SMP Disdik Garut Totong kepada wartawan di kantornya, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Sabtu (19/05/18).
Totong menyebut, aliran radikal sangat berbahaya dan mengincar para pelajar. Untuk itu, pihaknya berusaha melakukan langkah pencegahan dengan cara memberi pelajar pendidikan anti radikalisme dan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak tidak hanya diberikan pendidikan dan pemahaman mengenai sekolah, tapi nanti ada pendidikan anti radikalisme dan bela negara,"
Totong menambahkan, dalam pelaksanaan pemberian pendidikan anti radikalisme dan terorisme nanti, pihaknya akan menggandeng polisi, TNI dan ulama sebagai pemateri.
Dengan adanya kegiatan itu, diharap dapat meminimalisir pengaruh radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar. Kegiatan ini juga diharapkan bisa membuat pelajar semakin cinta tanah air.
"Bagaimana sejak dini diperkenalkan tentang makna keragaman. Seperti apa sesungguhnya bahaya terorisme itu," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini